Enam Fraksi Bentuk Poros Kebersamaan

Sekretaris Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Saleh Husin mengatakan, enam fraksi di DPR telah sepakat membuat Poros Kebersamaan. Enam fraksi itu adalah Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Gerindra (Partai Gerakan Indonesia Raya), dan Fraksi Hanura.

Pembentukan Poros Kebersamaan itu, menurut Saleh, untuk menyikapi sikap arogansi fraksi-fraksi besar seperti Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang tak mau menurunkan angka ambang batas perolehan kursi parlemen atau parliamentary threshold dari empat persen.

"Enam pimpinan fraksi sudah bertemu dan sepakat membentuk Poros Kebersamaan. Kata Poros Kebersamaan itu lebih tepat dibanding Poros Tengah dan dalam waktu dekat akan diumumkan," kata Saleh Husin kepada Antara, Jakarta, Jumat (4/11).

Ia menyebutkan, pengggunaan kata Poros Kebersamaan tersebut didasarkan pada sikap yang sama dari enam fraksi tentang Rancangan Undang-undang Pemilu yang saat ini sudah mulai dibahas di tingkat panitia khusus atau pansus. "Ada kesamaan dari enam fraksi ini menyikapi RUU Pemilu seperti angka ambang batas, pengurangan alokasi kursi, pembagian sisa suara," ujar Saleh.

Salah satu poin penting yang akan dilakukan oleh Poros Kebersamaan ini adalah memperjuangkan angka ambang batas perolehan kursi parlemen sebesar 2,5 persen. "Enam fraksi akan kompak dan akan mempertahankan angka ambang batas perolehan kursi parlemen 2,5 persen dalam pembahasan RUU Pemilu nanti," kata Saleh.

Menurut dia, mempertahankan angka 2,5 persen itu tak lain adalah untuk kelangsungan demokrasi. "Angka PT 2,5 persen adalah angka moderat. Kalau angka ambang batas itu dinaikkan menjadi empat persen, diperkirakan lebih dari 30 juta suara terbuang dan ini artinya demokrasi tidak berjalan dengan baik," kata Saleh.

Selain itu, masih menurut Saleh, dengan angka empat persen, ada kesan bahwa partai-partai besar ingin menghapus atau menghilangkan partai-partai menengah dan kecil. "Partai Demokrat, Partai Golkar dan PDIP terlalu memaksakan diri untuk angka ambang batas yang besar," kata Saleh.(ANS/Ant)
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply