Penangkapan kera ekor panjang untuk mengurangi populasi di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinilai tidak efektif karena akan memicu kemarahan kawanan kera, kata peneliti Laboratorium Satwa liar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Setyawan Pudiatmoko.
”Kera tergolong binatang sosial seperti manusia. Jika ditangkap satu per satu, maka kera mudah mengamuk karena merasa terusik dan membahayakan kelompoknya,” katanya, Rabu (22/6).
Menurut Setyawan, kera cepat belajar sehingga bisa dikatakan sebagai salah satu binatang cerdas. Beragam metode pengurangan populasi kera, seperti penangkapan dan pengusiran lewat bibit benih tanaman justru membuat kera belajar mengecoh manusia.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Sunyoto mengatakan metode penangkapan kera melalui pemasangan jaring sebagai jebakan dan penembakan dinilai belum efektif.
Pemkab, kata Sunyoto, merasa kesulitan mengurangi populasi kera ekor panjang di wilayah ini. Sebagai binatang yang tidak tergolong langka di Gunungkidul, kera memiliki jiwa sosial. Setiap kelompok kera memiliki pemimpin yang mudah berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar