Satpol PP Wonogiri Putus Aliran BTS
Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol PP), memutus aliran listrik Base Transceiver Stadion (BTS), yang telah dioperasikan di daerah Gerdu, Giripurwo, Wonogiri, Selasa (12/7), sore. Pemutusan aliran listrik tersebut dilakukan karena BTS milik salah satu operator seluller yang menumpang di tower PT Excel Axiata karena belum mengantongi izin. Mereka mengabaikan surat peringatan untuk mengurus izin.
Kepala Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Satpol PP, Susilo Sedyono mengatakan, keberadaan pemancar belum berizin itu diketahui pada 1 April, lalu saat Satpol PP menggelar operasi rutin. Karena itu, Satpol PP menyampaikan peringatan agar mengurus perizinannya, namun tak kunjung dilakukannya.
“Pemancar yang dipasang hanya menempel di tower milik PT Excel Axiata. Meski menempel, izin tetap harus ada tersendiri. Belum ada izin, tapi sudah beroperasi jelas menyalahi aturan. Untuk awalnya beroperasinya, sulit dilacak. Yang jelas, sejak didapati belum berizin 1 April lalu, pemancar sudah hidup. Surat peringatan terakhir dikirimkan 24 Mei, lalu,” tegas Susilo di lokasi BTS, Selasa (12/7).
Menurut Susilo, tidak diurusnya perizinan oleh pihak pemilik operator seluler, melainkan didelegasikan ke pihak ketiga. Selain itu, pihak ketiga beralasan masih ada dua warga yang belum setuju dengan keberadaan pemancar itu. Oleh karena itu, Satpol PP dengan RT setempat, akan membicarakannya dengan warga yang belum setuju. Jika memang tetap ditolak, maka seharusnya pemancar yang nebeng itu harus berhenti. Atau menunggu hingga semua warga di sekitar tower menyetujui. “Ada dua kemungkinan. Kalau dua warga itu tetap menolak, maka instalasi listrik ke pemancar yang bermasalah akan dicopot juga. Tapi kalau disetujui, tidak dicopot namun hanya boleh dioperasikan saat izin sudah keluar,” lanjutnya.
Cahyo, karyawan PT Excel Axiata wilayah Solo yang berada di lokasi mengatakan perizinan tetap menjadi tanggung jawab PT Excel Axiata selaku pemilik tower. “Yang ikut tower kami dulu ada dua yakni Esia dan Three. Tapi yang Esia sudah tidak beroperasi, tinggal yang Three. Perizinan masih diurus,” katanya.
0 komentar