ilustrasi |
“Dari 25 kecamatan baru 11 kecamatan yang melaporkan jumlah permintaan ijab qabul di hari Jumat. Wonogiri dan Jatisrono yang terbanyak dengan jumlah 22 permintaan ijab qabul dalam satu hari,” ungkap Pelaksana Kepenghuluan Seksi Urusan Agama Islam (Urais) Kemenag, Fauzi Rokhman Jauhari, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (8/11/2011).
Ia menambahkan, tanggal 11 bukan menjadi faktor utama peningkatan jumlah pasangan yang akan menikah. Saat itu, juga termasuk puncak dimana dianggap hari baik. “Puncak ramai terjadi setiap pekan kedua dan ketiga di bulan Dzulkhijjah. Juga saat pekan kedua di bulan Syawal dan Sapar,” imbuhnya.
Di sisi lain, tahun 2011 yang bertepatan dengan Tahun Be untuk penghitungan dalam penanggalan Jawa dan Hijriah juga mempengaruhi jumlah permintaan ijab qabul di KUA. Salah satunya di KUA Kecamatan Ngadirojo. Data di tahun 2010 hingga bulan November ada permintaan ijab qabul sebanyak 565. Sedangkan tahun 2011 hingga bulan November, jumlahnya turun menjadi 251 permintaan.
“Budaya di tahun Be kurang baik untuk menggelar acara pernikahan. Hal itu terlihat dari permintaan ijab qabul di KUA. Di Ngadirojo, penurunannya hingga 50% dibanding tahun lalu yang berjumlah 585 permintaan,” kata salah satu Staf KUA Ngadirojo, Agus Purwanto, saat ditemui wartawan, Selasa.
Di KUA Kecamatan Selogiri juga tidak jauh berbeda. Jika data di tahun 2010 hingga bulan November ada 425 permintaan, maka jumlah permintaan hingga penutupan pendaftaran nikah tahun 2011 ada 327 permintaan.
0 komentar