Tak Laku, Domain .id Dimodifikasi

Tingginya kebutuhan atas internet membuat masyarakat memerlukan suatu nama domain untuk beraktualisasi. Namun, selama ini nama domain di dunia maya masih didominasi oleh nama domain .com, sedangkan nama domain Indonesia .id kurang populer di masyarakat Indonesia.
Salah satu problemnya adalah pendaftaran untuk nama domain .id yang masih dikenai kualifikasi tertentu dan dianggap masyarakat terlalu merepotkan. Adapun nama domain luar seperti .com memberikan kemudahan layanan, seperti menggratiskan layanan, kapasitas besar, serta jaringan yang luas.
Untuk itu, Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) segera mengganti sistem registrasi agar memudahkan layanan dalam pembuatan domain. “Nanti kami akan bikin sub level domain seperti my.id yang fleksibel, tidak berbayar,” kata Andi Budimansyah, Ketua Umum Pandi saat memaparkan program Pandi periode 2011-2014 di Jakarta, seperti dikutip Vivanews, pekan kemarin.
Untuk kemudahan layanan, Pandi hanya akan menjalankan fungsi registrasi, yang membuat kebijakan domain saja. Distribusi serta aplikasi domain diserahkan pada perusahaan, lembaga, maupun pribadi yang menggunakan domain .id.
Sebelumnya, Pandi melaksanakan fungsi ganda yaitu sebagai registry (otoritas atau pembuat kebijakan nama domain) serta registrar (mendistribusikan nama domain). Belum lagi, bila mendaftarkan nama domain .id, harus disertakan SIUP dan akta pendirian.
Belum Populer
Bersamaan dengan perbaikan itu, Pandi akan menerapkan standar kebijakan internasional dalam mengelola nama domain yakni dengan melakukan kerja sama teknis dengan perusahaan GMO, registry dari Jepang yang memiliki mitra lokal. GMO memiliki pengalaman sebagai registry .so, register terakreditasi ICANN sejak 1999.
Perubahan layanan ini menjadi penting, kata Andi, mengingat belum populernya domain .id. Menurut catatan Pandi, dari 250.000 nama domain yang ada di Indonesia, yang menggunakan nama domain .id hanya 58.000. “Itu artinya baru seperlimanya atau sekitar 23 persen. Persentasenya sangat kecil,” ujarnya.
Andi berharap, masyarakat Indonesia bangga menggunakan nama domain .id, seperti masyarakat Jepang bangga menggunakan domain .jp atau Inggris dengan menggunakan domain .uk.
Ia menambahkan, dengan menggunakan nama domain .id, pengguna tidak perlu takut akan ditipu karena bila menemukan nama domain .id, berarti sudah diverifikasi sebelumnya oleh Pandi selaku registry. Selain itu, pertumbuhan .id diyakini akan naik ke depannya. “Kami akan mencoba anything.id yang menampung semuanya dengan nama domain .id,” kata Andi.
Pengamat telematika, Roy Suryo, mengakui bila nama domain .id belum populer di kalangan masyarakat internet Indonesia. Menurutnya, tantangan terbesarnya yaitu bagaimana membuat masyarakat tertarik untuk menggunakan nama domain .id sementara banyak nama domain lain memberikan layanan yang nyaman.
Selain itu, masih banyak pula data hosting dan nama domain disimpan di server di luar negeri. “Padahal akan lebih baik bila data hosting nama domain ada di Indonesia. Tujuannya adalah jika ada klaim, akan lebih mudah ditindaklanjuti daripada jika data atau hosting-nya di luar negeri,” kata Roy.
Kalau soal keamanan domain .id, Roy menyebutkan, itu tergantung  masing-masing server. “Baik nama domain .id atau domain dari luar itu tergantung security yang dijalankan oleh server,” ucapnya.   Widi Purwanto(joglosemar)
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply