Beberapa wanita hamil akan langsung merasa was-was saat merasakan
gejala yang tidak enak pada kehamilannya. Namun beberapa wanita lainnya
memilih santai saja menghadapi gejala tidak nyaman yang dirasakannya
itu. Mereka berpikir hal itu normal sehingga tidak perlu memeriksakan
diri ke dokter.
Sebenarnya gejala seperti apa yang perlu
diwaspadai? Seperti dikutip dari WebMD, berikut ini berbagai pendapat
ahli soal enam gejala yang perlu diwaspadai saat hamil:
1. Keluar Flek di Trimester Pertama
Pendarahan
merupakan pertanda terjadi sesuatu pada kehamilan Anda. "Jika di
trimester pertama Anda mengalami pendarahan cukup banyak dan merasakan
sakit di bagian perut, seperti sakit ketika menstruasi, atau merasa mau
pingsan, itu bisa jadi tanda Anda hamil di luar kandungan," ujar dr.
Peter Bernstein, ahli kandungan dari Albert Einstein College of
Medicine and Montefiore Medical Center di Bronx, New York, Amerika
Serikat.
Hamil di luar kandungan adalah kehamilan di luar rahim.
Kehamilan itu terjadi karena sel telur tidak dibuahi di dalam uterus
(rahim). Biasanya terjadi di saluran tuba, tempat produksi sel telur
(ovarium), leher rahim (serviks). Kehamilan ini bisa membahayakan jika
tidak segera ditangani.
Selain tanda hamil di luar kandungan,
pendarahan dan rasa sakit di perut yang dialami wanita hamil di
trimester pertama juga bisa menjadi tanda awal keguguran. Sedangkan
wanita hamil yang mengalami pendarahan di trimester ketiga, bisa
menjadi tanda dia mengalami placental abruption. Placental abruption
merupakan kondisi di mana plasenta terlepas sebelum janin lahir.
"Pendarahan
merupakan masalah serius," ujar dr. Donnica Moore. Menurut wanita yang
juga seorang editor in chief Women's Health for Life itu, pendarahan
sekecil apapun yang dialami seorang wanita hamil harus segera ditangani
dengan memeriksakan diri ke dokter.
2. Mual & Muntah Terus-menerus
Mual
dan muntah yang dialami terus-menerus sudah pasti tanda berbahaya untuk
wanita hamil. "Jika Anda tidak bisa makan atau minum apapun, Anda bisa
mengalami dehidrasi," jelas Bernstein. Bukan hanya dehidrasi, Anda juga
bisa terkena malnutrisi. Dua hal itu dapat menyebabkan komplikasi
serius pada kehamilan, seperti melahirkan prematur.
Bernstein
menyarankan segeralah konsultasi ke dokter jika Anda mengalami mual dan
muntah yang hebat. Dokter akan memberikan obat yang aman untuk
mengatasi masalah tersebut. Dokter juga akan memberikan panduan makanan
apa saja yang bisa Anda makan untuk mencegah mual dan muntah tersebut.
3. Aktivitas Janin Menurun
Saat
kehamilan mulai membesar, Anda bisa merasakan janin bergerak. Beberapa
janin aktif di malam hari, ada juga yang banyak bergerak di siang hari.
Jika
kebiasaannya bergerak itu menurun, Anda perlu mewaspadainya. "Gejala
itu bisa jadi tanda bayi tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi
dari plasenta," ujar Bernstein.
Dari mana ibu tahu aktivitas
bayi menurun? Dokter Nicole Ruddock, assisten profesor kandungan di
University of Texas Medical School, Houston menyarankan cobalah hitung
berapa kali bayi menendang. "Umumnya, ibu hamil merasakan 10 tendangan
janin dalam dua jam. Jika kurang dari itu, telepon dokter kandungan
Anda," jelas Ruddock.
4. Kontraksi Dini di Trimester Ketiga
Kontraksi
bisa menjadi tanda proses melahirkan akan dimulai. "Tapi cukup banyak
ibu yang baru pertama kali melahirkan bingung antara kontraksi yang
sebenarnya dan kontraksi palsu," ujar Ruddock.
Kontraksi palsu
itu umumnya dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi tersebut
tidak dapat diprediksi, tidak beritme, dan tidak semakin kuat
intensitasnya.
"Kontraksi reguler atau yang sebenarnya hanya berjarak 10 menit dan semakin kuat intensitasnya," tambahnya.
Meski
begitu, ibu harus tetap waspada soal kontraksi ini. Jika ibu merasa
memang kontraksi tersebut kontraksi akan melahirkan, apalagi ibu sudah
memasuki trimester ketiga, coba hubungi dokter atau langsung pergi ke
rumah sakit. Jika memang bayi masih terlalu dini untuk dilahirkan,
dokter bisa melakukan tindakan untuk menghentikan atau mengurangi
kontraksi tersebut.
5. Air Ketuban Pecah
Saat
sedang berbaring atau berjalan, Anda merasa tiba-tiba mengompol dan
area sekitar paha basah, jangan sepelekan hal tersebut. "Bisa jadi itu
air ketuban Anda pecah," ujar Ruddock.
Hanya saja, wanita hamil
juga bisa tiba-tiba mengeluarkan air seni karena tekanan di area
uterus. Air yang tiba-tiba keluar itu pun bisa jadi hanya air urien.
"Kalau
Anda tidak yakin apakah itu urine atau air ketuban, pergilah ke kamar
mandi dan buang air kecil," saran Ruddock. "Jika airnya terur keluar,
itu artinya air ketuban Anda pecah," tambahnya. Kalau air ketuban sudah
pecah, ibu harus segera pergi ke rumah sakit.
6. Sakit Kepala Hebat, Nyeri Perut, Pandangan Kabur dan Membengkak di Trimester Ketiga
Semua
tanda yang disebutkan di atas bisa jadi tanda preeklampsia. Kondisi
tersebut sangat serius dan bisa berakibat fatal pada ibu dan janin.
Penyakit
ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh
peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan
preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan.
Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun
pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.(Walipop)
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.


0 komentar