Ilustrasi (Foto : Dok)

Sekitar 60 persen pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen diduga pernah melakukan perselingkuhan. Para abdi negara itu disinyalir bermasalah dalam rumah tangga sehingga pelariannya dengan melakukan perselingkungan dengan teman sekantor.

Pernyataan itu dilontarkan oleh salah seorang pejabat di lingkungan Pemkab Sragen yang keberatan disebut namanya kepada wartawan, Selasa (29/11). Menurutnya, persoalan rumah tangga menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya perselingkungan sesama PNS. Apalagi para PNS itu tingkat pertemuannya intens saat berada di kantor. Hal-hal semacam itulah yang kemudian membuat para PNS rawan perselingkuhan. "Bahkan tak jarang peselingkuhan juga terjadi antara atasan dengan bawahan. Biasanya kalau seperti itu, atasannya laki-laki dan merayu bawahan perempuan," jelasnya.

Terjadinya perselingkuhan ini, jelas pejabat tersebut, jelas mengganggu kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Perilaku menyimpang para pelayan masyarakat itu tidak semestinya terjadi. Pasalnya, para PNS selalu menjadi sorotan masyarakat karena digaji dari uang rakyat. "Mestinya perselingkuhan tidak terjadi jika masing-masing PNS dibekali akhlak yang kuat sebagai pegangan hidup," tandasnya.

Sementara, Wakil Bupati (Wabup) Sragen, Daryanto mengungkapkan, jumlah PNS di Sragen saat ini dinilai sudah berlebihan. Pemkab sendiri terus melakukan pendataan agar saat dibuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) mendatang, kuota yang dibutuhkan benar-benar sesuai kebutuhan. Dengan demikian, kinerja PNS juga akan lebih maksimal dan tidak ada ruang untuk melakukan berbagai penyimpangan termasuk selingkuh.

Menurut Daryanto, hingga akhir tahun ini, PNS yang masih dibutuhkan adalah untuk tenaga guru. Sedangkan untuk tenaga teknis lainnya sudah sesuai dengan kebutuhan. "Untuk pekerjaan di kantor atau dinas, bisa dilakukan beberapa PNS saja. Yang terjadi sekarang, tiap satker kelebihan pegawai sehingga banyak yang santai. Ke depan, kami tidak ingin seperti itu," tegasnya.