
Wakil Ketua GP Ansor Wonogiri, Hafid Budi Raharjo, mendesak pemerintah membuat regulasi hukum agar kebutuhan pokok masyarakat tidak dipermainkan oleh oknum distributor maupun produsen.
Menurutnya, jika harga pupuk bisa dibuat regulasi harga eceran tertinggi (HET), semestinya harga semen juga terdapat HET. “Kami menilai, material semen sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, utamanya saat ada pembangunan.”
Hafid mengaku heran, kenapa harga semen selalu melambung di saat musim pembangunan. “Kami menduga, distributor ikut bermain. Buktinya kelangkaan semen mengakibatkan harga melambung. Kondisi itu terjadi di saat proyek-proyek pembangunan mulai dikerjakan.”
Dijelaskan oleh Hafid, melambungnya harga semen juga menjerat leher rakyat yang sedang membangun perumahan. Diakuinya, sebulan terakhir pembangunan rumah baru pribadi maupun rehab rumah marak.
Sementara itu, salah seorang pemilik toko bangunan, Sukiman menyatakan, kenaikan harga mengacu pada hukum ekonomi. Menurutnya, minimnya ketersediaan material semen memicu kenaikan tersebut. “Pengiriman selalu telat dan kurang, sehingga harga naik. Beberapa bulan terakhir ini, kami memilih tidak mengambil semen.”(solopos)
0 komentar