Sudah lebih dari sepekan, warga di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan goa alam di sebuah hutan di lereng Gunung Lengko. Warga heboh karena di dalam goa tersebut terdapat banyak bebatuan yang berkilauan layaknya batu permata.
Tak hanya itu, jika dipukul batu-batu tersebut menghasilkan bunyi seperti gamelan. Warga silih berganti terus berdatangan ke lereng Gunung Lengko di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Nganjuk.
Jika masuk ke dalam goa yang berukuran sekira lima kali enam meter ini, pengunjung akan dibuat takjub dengan keindahan batu stalaktit dan stalaknit. Apalagi, bebatuan ini berkilauan layaknya batu permata.
Kepala Desa Sambikerep, Haryono mengatakan, goa terdiri dari dua ruang dan dua lorong. Namun belum ada warga yang berani memasuki lorong-lorong tersebut. Pasalnya, pengunjung akan kesulitan bernafas saat memasuki lorong. Maklum, kandungan oksigen di dalamnya sangat rendah sehingga dibutuhkan alat bantu tabung oksigen.
Haryono menuturkan goa ini ditemukan kali pertama oleh Nyamat (45), warga Desa Sambikerep, hampir dua pekan lalu saat mencari batu-batu antik. Saat Nyamat menggali, muncul suara dengung dari dalam tanah.
Setelah terus digali ternyata di bawah tanah tersebut terdapat goa. Pihak desa telah melaporkan temuan ini ke dinas dan instansi terkait agar ditindaklanjuti.
Berdasarkan cerita sesepuh desa, tutur Haryono, goa ini diperkirakan bukan goa baru, namun goa lama yang sudah berusia ratusan tahun. Para sesepuh desa menyebutnya dengan nama Goa Harimau.
Konon dahulu banyak harimau di hutan Longko yang menjadikan goa itu sebagai rumah. Namun karena faktor alam dan lokasinya yang sulit dijangkau, goa itu tak pernah dijamah hingga tertutup tanah dan menghilang.
Sejauh ini belum ada rencana dari pemerintah setempat untuk menjadikan goa tersebut sebagai objek wisata.(Okz/Van)
0 komentar