'New7Wonders' Larang Publikasi Kemenangan Komodo

Ilustrasi
 Pihak Yayasan "New7Wonders of the World" melarang pihak Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) untuk mempulikasikan perolehan suara sementara para finalis tujuh keajaiban dunia dan baru akan diumumkan resmi pihak penyelenggara setelah tanggal 11 November 2011.

"Data tidak boleh dikeluarkan untuk saat ini. Ini aturan pihak penyelenggran "New7Wonders" atau tujuh keajaiban dunia baru yang harus kita patuhi," kata Koordinator Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Emmy Hafild di Kupang, Kamis (10/11).

Ia mengirimkan pesan singkat itu, terkait dengan permintaan publik soal sudah berapa banyak perolehan sementara dukungan kepada 28 finalis tujuh keajaiban dunia baru, sejak "vote" dukungan dibuka tahun lalu.

Dia mengakui larangan itu pasti menimbulkan tanda tanya bagi para pendukung, karena ingin mengetahui jumlah terakhir peroleh suara sementara masing-masing peserta, sehingga penempatan posisi setiap obyek sebagai dasar rangking sesuai perolehan suara, namun tidak demikian oleh penyelenggara.

Emmy Hafild mengatakan dalam rilis yang ditandatangani Head of Communication N7W Eamonn Fitzgerald, tetap tidak menunjukkan berapa perolehan suara masing-masing obyek. "Dia hanya mengatakan, jika nama-nama itu hanya diurutkan berdasar abjad. Urutan bukan berdasar ranking, tapi murni alfabet," ujarnya.

Tidak dijelaskan kenapa N7W tetap menyembunyikan jumlah suara tiap obyek. Eamonn hanya menjelaskan kalau komposisi 10 besar bisa saja berubah. Terutama saat mendekati hari terakhir pemilihan yakni 11 November 2011.

Ia mengatakan tidak dimasukkannya berapa suara yang didapatkan setiap finalis memunculkan spekulasi terkait pola penentuan 10 besar yang dilakukan yayasan itu.

Namun, Direktur N7W Jean Paul da la Fuente mengatakan tidak mungkin membeberkan perolehan suara itu.

"Kamis sudah menanyakan juga namun Direktur N7W Jean Paul da la Fuente dia tetap berlindung pada aturan yayasan N7W yang melarang dibeberkannya jumlah suara.

Dikatakannya, bukan masalah transparan atau tidak, tetapi ancaman cukup berat kalau dilanggar. "Sanksinya bisa didiskualifikasi," katanya.

Termasuk tiga obyek wisata yang keikutsertaannya dipolemikkan seperti Pulau Komodo, Pulau Jeju Korea Selatan, dan Teluk Halong Vietnam.

"Pulau Jeju Korea Selatan, dan Teluk Halong Vietnam memang sedang ramai dibicarakan di negerinya," katanya.

Sementara tujuh obyek lain adalah Laut Mati di perbatasan Jordania, Israel dan Palestina, The Grand Canyon Amerika Serikat, The Great Barrier Reef di Australia, Jeita Grotto Lebanon, Puerto Princesa Underground River di Filipina, Sundarbans di Perbatasan Bangladesh dan India, serta Vesuvius di Italia.

Obyek-obyek alam ini pun sama seperti di Indonesia, ada beberapa pihak yang tidak sepakat dengan program Bernard Weber itu. Ujung-ujungnya, di Korea Selatan muncul situs www.save4jeju7.com sebagai wadah warga yang tidak sepakat. Hal yang sama juga muncul di Vietnam.

"Untuk Pulau Komodo di Indonesia, terakhir memunculkan Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) yang diarsiteki oleh kami dan Duta Komodo oleh Bapak Jusuf Kalla, sebagai bentuk kepedulian terhadap Komodo yang sudah terpilih sebagai finalis tingkat dunia itu," katanya.

Emmy hanya berharap polemik dan larang untuk mengelurkan data ke publik membawa berkah bagi Komodo pasca penutupan "vote" yang akan berakhir esok, Jumat, tanggal 11/11/2011, sekitar pukul 17.11 WITA, yaitu menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru.

Karena itu, mari kita terus dukung Komodo dengan mengetik KOMODO dan mengirim ke 9818 untuk waktu yang masih tersisa ini untuk mewujudkan impian Pulau Komodo masuk dalam tujuh besar keajaiban dunia baru.

"SMS bisa dikirim berulang kali lewat nomor yang sama dari pelanggan Telkomsel, XL, Indosat, dan Telkom Flexi sebelum ditutup tanggal 11 November 2011 pukul 11.00 waktu Swiss atau pukul 17.11 WIB," katanya.(Ant/Yan)
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply