Jumlah anak SD di Kabupaten Wonogiri tahun ini ada sekitar 80 ribuan lebih ,Hal tersebut diakui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri melalui Kepala Bidang TK-SD, Supiryanto. Bahkan Supriyanto mengaku resah setelah mengetahui kenyataan itu.“Target zero nol persen murid putus sekolah tingkat SD negeri maupun swasta belum tercapai. Semua ada dan merata disetiap jenjang, mulai kelas I sampai VI. Ini sangat kami sayangkan, kami resah. Seharusnya anak putus sekolah saat ini tidak terjadi. Sebab sudah ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
sekolah gratis,” katanya.
sekolah gratis,” katanya.
Faktor yang menjadi penyebabnya, Supriyanto mengaku belum mengetahui. Diduga kemungkinan karena ada siswa yang pindah sekolah. Semestinya jika pindah sekolah ada keterangan surat pindah sekolah dan terdata. “Sayangnya data dari UPT Dinas Pendidikan di Kecamatan –kecamatan tidak detail. Apa alasan anak putus sekolah pun tidak diketahui,” katanya.
Selama ini menurutnya, data yang masuk ke bagian perencanaan dinas kabupaten baru sebatas angka. Karena itu pihaknya akan meminta setiap UPT untuk menyajikan data lengkap termasuk alasan anak putus sekolah. Pihak Dinas juga akan menghimbau agar tidak terjadi ada anak droup out.
Supriyanto berpendapat, salah satu faktor yang bisa menjadi penyebab terjadi putus sekolah adalah tradisi masyarakat Wonogiri sebagai perantau. Kemungkinan, menurutnya anaknya diajak merantau orang tuanya. Dia berharap bukan karena dropout, tetapi karena pindah sekolah saja. “Saya harap bukan karena putus sekolah, tapi karena pindah sekolah. Jadi namanya bukan putus sekolah,” harapnya.
Sementara jumlah anak putus sekolah di tingkat SMP/MTs juga masih ada. Kepala Bidang SMP/SMA Tunggal Widodo mengemukakan data di Bagian Perencanaan terdapat 39 anak putus sekolah di tahun pelajaran 2010/2011. Di tahun 2009/2010, jumlahnya mencapai 186 anak. Sama halnya di tingkat SD, alasan putus sekolah di tingkat SMP pun belum ada. Menurutnya dimungkinkan karena penyebabnya karena orang tuanya merantau.(infowonogiri)
0 komentar