Ketua Komisi A DPRD, Soetarno SR mempertanyakan sudah sejauh mana proses penyeleksian calon Sekda itu berjalan. Jika memang sudah mendapat satu nama yang sudah disetujui baik oleh Gubernur maupun Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Soetarno mendesak Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto segera menetapkan dan melantik Sekda definitif.
“Jabatan Sekda ini sudah cukup lama kosong. Masyarakat di tingkat bawah sudah sering bertanya-tanya kapan Sekda definitif bakal ditetapkan. Mungkin masyarakat khawatir kalau terlalu lama dibiarkan kosong, pemerintahan tidak akan berjalan maksimal,” kata Soetarno, kepada wartawan akhir pekan lalu.
Secara realistis, ketua komisi yang salah satunya membidangi pemerintahan ini mengakui proses seleksi dan penetapan Sekda memang tidak mudah. Ada rangkaian proses yang harus dilalui. Dia juga menegaskan bukan kapasitasnya untuk menilai siapa yang layak maupun tidak layak menjadi Sekda. Dia hanya berharap Sekda yang terpilih nanti memiliki kemampuan yang memadai dan memahami betul tugas, pokok dan fungsinya, serta bisa bekerja sama dengan Bupati.
“Jabatan Sekda ini sudah cukup lama kosong. Masyarakat di tingkat bawah sudah sering bertanya-tanya kapan Sekda definitif bakal ditetapkan. Mungkin masyarakat khawatir kalau terlalu lama dibiarkan kosong, pemerintahan tidak akan berjalan maksimal,”Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri, Rumanti Permanandyah, saat dihubungi Espos, Minggu (8/5) mengatakan soal Sekda merupakan kewenangan penuh Bupati. Dia pun mengaku belum tahu siapa atau kapan Sekda definitif akan dilantik dan ditetapkan.
“Mengenai siapa yang akan dilantik menjadi Sekda, itu sepenuhnya hak prerogatif Bapak Bupati. Saya sama sekali belum tahu. Tapi saya kira tidak akan lama lagi sudah bisa diperoleh kepastian,” ungkap Rumanti.
Pertanyaan mengenai siapa yang bakal menduduki pucuk pimpinan birokrasi di Wonogiri telah menggantung cukup lama. Tepatnya setelah Sekda sebelumnya, Suprapto, pensiun pada awal September 2010. Berbagai spekulasi pun terus berkembang. Apalagi, Bupati dengan tegas menolak memberikan setitikpun petunjuk mengenai calon-calon yang diunggulkan.
Informasi terakhir, dari enam nama calon yang lolos position competencies assessment program (PCAP) di tingkat Provinsi Jateng, yakni Kepala Bappeda, Pranoto, Kepala Disperindag, Budisena, Kepala Dishubkominfo, Ige Budiyanto, Kepala Dishutbun, Sri Jarwadi, Kepala Dinas PTPH, Guruh Santoso, dan Asisten Bidang Pemerintahan Setda, Reni Ratnasari. Tiga orang di antara mereka pada Maret lalu telah memberikan pemaparan visi misi dan program di Pemprov Jateng. Namun mengenai tiga nama calon itupun Bupati tetap bungkam.(solopos.com)
0 komentar