Densus 88 Perlu Ubah Prosedur Operasi Teroris

Nur Iman, seorang pedagang angkringan, harus meregang nyawa akibat insiden baku tembak antara Densus 88 dan dua terduga teroris Sigit Qardhawi dan Hendro di Sukoharjo, Jawa Tengah. Tewasnya Nur Iman dianggap sebagai imbas nyata dari kurang padunya intelijen dengan tim Densus 88.
“Ini bukti renggangnya hubungan Densus dengan intelijen. Kalau data intelijen sudah mantap, maka Densus tinggal bergerak, dan korban sipil tidak ada,” ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Selasa (17/5).
Menurut Neta, jika kerja sama antara Densus 88 dengan intelijen baik, maka penggerebekan teroris dapat dilakukan di area yang lebih steril. Bahkan, baku tembak juga tidak perlu dilakukan jika ada koordinasi dalam mengolah data awal dari intelijen dan pergerakan penindakan dari Densus 88.
“Pada penggerebekan teroris Bom Bali I dan II misalnya, itu kan sama sekali tidak ada baku tembak, namun tersangka teroris dapat ditangkap dan dapat disidangkan. Itu kerja mateng,” papar Neta.
Atas insiden ini, Neta juga berharap dapat menjadi momentum bagi Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk mengevaluasi Standard Operating Procedure (SOP) yang dimiliki Densus 88.
“Perlu dievaluasi kembali SOP Densus 88, terutama yang berkaitan dengan intelijen,” papar Neta.
Nur Imam, seorang pedagang angkringan tewas saat polisi menggerebek kawanan teroris di Kampung Dukuh, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo sekitar pukul 01.00 WIB. Dalam penggerebekan tersebut terjadi baku tembak antara polisi dan teroris. Timah panas pun mendarat di tubuh Imam yang kebetulan berada di lokasi kejadian. Polisi memastikan, peluru yang berada di tubuh Imam berasal dari tembakan teroris. Polisipun akan memberikan santunan kepada keluarga Imam.
Dalam penggerebekan ini Polisi berhasil menewaskan dua buronan teroris. Mereka adalah Sigit Qardhawi dan Hendro. Dua orang ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kasus bom gereja dan Mapolsek Pasar Kliwon, Solo pada bulan Desember 2010. Mereka juga terlibat dalam jaringan terorisme di Cirebon.
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply