Sigit tewas di lokasi kejadian, saat timah panas polisi menembus dadanya. Sedangkan, Kitin, masih kritis dan harus dilarikan ke RS Bhayangkara karena kedua kakinya tertempus peluru.
Sedangkan polisi yang menangkapnya, Bripka Yohanes Tomi Astomo kritis setelah parang milik Sigit mendarat di kepalanya. Satu jari tangan kiri Toni juga hampir putus karena menangkis ayunan parang.
Informasi yang dihimpun okezone, sekitar pukul 03.30 Bripka Toni melintas mengendarai Vario AB2402CG di lokasi kejadian, tepatnya depan warnet A&B Tosimi Net Cave. Dia melihat residivis Sigit sedang duduk diatas motor Mio AB2981RK berada diparkiran warnet tersebut.
Selanjutnya, Bripka Toni menghampiri Sigit hanya sekedar menyapa. Dari dalam warnet, Kitin muncul membawa helm yang baru dicurinya. Helm tersebut kemudian dilemparkan ke kepala Toni. Dalam situasi panik, Sigit kemudian mencabut parang yang dibawanya dan membabatkan ke kepala Toni.
Untuk membela diri, Toni mencabut pistolnya dan menembakan ke arah kaki Sigit. Dua kali tembakan tidak kena. Akhirnya, satu tembakan mendarat di dada Sigit.
Bukan hanya itu saja, tembakan Toni juga diarahkan ke kaki Kitin. Dua tembakan mengenai kaki Kitin. Pengunjung warnet yang berada di lokasi kejadian kemudian berhamburan keluar. Mereka melihat ketiganya terkapar bersimbah darah. Namun, Bripka Toni masih bisa meminta tolong warga untuk melaporkan ke polisi setempat.
Arif, pemilik helm yang dicuri bersama warga lainnya kemudian melaporkan insiden itu ke Polsek Godean. Petugas pun melarikan ketiganya ke beberapa rumah sakit.
Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini mengatakan, anggota Polresta yang terkena parang dilarikan ke RS Panti Rapih untuk mendapatkan perawatan medis. Sedangkan untuk Sigit (pelaku yang tewas) dibawa ke RSUP Sardjito. Terakhir, Kitin masih mendapatkan perawatan medis di RS Bayangkara Sleman.
"Kami ucapkan terimakasih kepada warga yang bertindak cepat untuk melaporkan kasus ini ke polisi," ucapnya.
0 komentar