Wakil Ketua Komisi D DPRD Wonogiri Ngadiyono mengatakan ribuan buku mata pelajaran dari SD hingga SMA yang ngendon di gudang buku Dinas Pendidikan sejak satu tahun lalu terjadi karena kurangnya koordinasi di Dinas Pendidikan. Bahkan pihak Komisi D baru tahu ada buku bantuan tersebut setelah muncul dalam pemberitaan.
Menurut Ngadiyono alasan yang diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Suparno bahwa penyortiran terkendala musim penghujan tidak bisa diterima.
“Buku bagi pelajar kan hal yang wajib. Yang jadi pertanyaan mengapa kok lama belum juga didistribusikan. Alasan hujan tidak seharusnya dijadikan alasan. Dan kalau alasannya pendanaan, mengapa dulu tidak mengatakan ke Dewan saat penganggaran APBD. Kalau hanya untuk biaya sortir dan distribusi kan tidak begitu banyak. Bisa diusahakan,” katanya, Selasa (5/7). Menurutnya, lemahnya koordinasi antarlini di dinas-lah yang membuat belum didistribusikannya buku-buku itu.
Sementara itu Sardjito yang saat menjabat sebagai Kepala UPT Perpustakaan (sekarang Kantor Arsipda dan Perpustakaan-red) sempat menangani pendistribusian buku tahap pertama 2008 lalu, mengatakan, hujan bukan menjadi alasan. Dulu dia mengerahkan staf untuk menyortir dulu juga saat musim hujan.
“Orientasinya untuk kepentingan masyarakat (pelajar-red). Jadi seharusnya hujan bukan menjadi alasan. Sekolah meski hujan deras juga tidak ada libur,” tegas PNS yang kini Kepala Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga Disbudparpora itu.
Ngadiyono mengatakan permintaan hearing yang diajukan Sardjito sudah ditanggapi Dewan. Rapat dengar pendapat rencananya bakal digelar Kamis (7/7).
Seperti diberitakan, Wonogiri mendapat bantuan buku dari Pusat Perbukuan Nasional Kementerian Pendidikan 2007/2008. Buku-buku bantuan senilai Rp 13 miliar itu hingga kini mangkrak di gudang Dinas Pendidikan.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar