Terkait beredarnya rekaman video 'kesurupan' berlokasi di sebuah swalayan di Bantul yang beredar di internet atau antar telepon seluler, korban dengan inisial NES (21) ternyata mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan pemeriksaan di Poliklinik Jiwa RSUD Panembahan Senopati Bantul, korban dinyatakan menderita gangguna jiwa.
Dalam sebuah video 'kesurupan', NES yang merupakan ibu rumah tangga beranak satu itu seperti kesurupan dan menyebut-nyebut nama Harto Subar, pemilik sebuah toko di daerah Bantul. Harto membenarkan bahwa pada 22 Juni 2011 sore, NES warga Gadingsari, Sanden itu datang ke toko swalayannya untuk berbelanja. Kemudian malam harinya korban mengalami kesurupan dan menyebut-nyebut namanya.
"Keluarga NES pada 23 Juni 2011 setelah salat Subuh datang ke rumah kami untuk minta obat atas penyakit yang dideritanya. Tapi kami jawab, kami tidak punya obat dan keluarga NES terus pulang," kata Harto di Bantul, Kamis (7/7).
Pada malam harinya, sekitar pukul 22.00 WIB, dukuh bersama warga kembali mendatangi rumah Harto dengan tujuan minta obat. Kemudian Jumat (24/6) dini hari pukul 00.30 WIB, NES dibawa ke rumah Harto dengan kondisi kesurupan dan Harto dituduh, NES akan dijadikan tumbal.
"Kami dan keluarga NES ada kesepakatan untuk dibawa ke rumah sakit ke poli jiwa. Dari hasil pemeriksaan itu, dokter menyatakan NES menderita gangguan jiwa dan yang bersangkutan saat ini masih menjalani pengobatan. Setelah dari rumah sakit, kami dan keluarga NES sudah tidak ada masalah lagi," ujarnya.
Namun yang menjadi masalah saat ini, video 'kesurupan' itu diedarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab melalui telepon seluler maupun internet. Akibatnya, Hartono saat ini mengalami kerugian moril maupun material.
"Memang setelah video itu beredar, usaha kami menjadi sepi. Bahkan omzet kami turun 50 persen lebih, karena banyak yang takut belanja di swalayan kami. Saat ini belum akan ada menumpuh jalur hukum," tandasnya.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar