Musim Liburan Omzet Pedagang Malioboro Meningkat Tajam

Musim libur sekolah ini omzet pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Malioboro mengalami kenaikan 70 persen hingga 80 persen dibanding hari biasa.

"Puncak penjualan terjadi selama dua hari pada awal pekan lalu, namun setelahnya, penjualan juga tetap baik," kata Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Tri Dharma Malioboro Paul Zulkarnaen di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, omzet pedagang selama musim libur sekolah bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta, sedangkan pada hari biasanya rata-rata pedagang hanya memperoleh Rp500 ribu hingga Rp600 ribu.

Dengan meningkatkan penjualan souvenir selama musim libur sekolah, Paul mengatakan, pedagang sempat kehabisan stok, salah satunya adalah miniatur becak dan sepeda dari tembaga atau tiruan mobil dari kayu.

"Pedagang sempat mencari ke perajin, tetapi perajin juga kehabisan stok. Souvenir seperti ini, rupanya sangat diminati oleh wisatawan, khususnya domestik," katanya.

Selain di sepanjang Jalan Malioboro, peningkatan omzet selama libur sekolah juga dirasakan pedagang di pasar terbesar di Yogyakarta seperti yang dinyatakan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Ujun Junaedi.

"Rata-rata ada kenaikan omzet pedagang sebesar 40 persen dibanding hari biasa dan batik masih menjadi barang yang sangat banyak dicari pembeli," kata Ujun.

Ia mencontohkan, rata-rata omzet yang diperolehnya sebagai pedagang grosir batik adalah Rp10 juta per hari, namun selama libur sekolah naik menjadi Rp15 juta per hari.

"Pekan depan, sudah mulai agak berkurang. Tetapi, untungnya langsung disambung dengan puasa dan lebaran, sehingga akan ada peningkatan omzet lagi," katanya.

Ia memperkirakan, akan ada kenaikan omzet hingga 70 persen pada saat puasa dan menjelang lebaran. 
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply