Ketua Paguyuban Pengusaha Malioboro, Surya Suryadinata mengatakan, pengingkatan omset pedagang ini merupakan sebuah sinyal positif membaiknya perekonomian di Yogyakarta setelah sebelumnya sempat terpuruk akibat bencana erupsi Merapi akhir tahun lalu. Ini merupakan sinyal positif, bahwa perekonomian perdagangan di kawasan Malioboro bangkit kembali pasca erupsi Merapi
"Pasca erupsi penghasilan para pengusaha mengalami penurunan drastis namun saat ini mulai meningkat dan cernderung kembali ke arah normal. Dan puncaknya terjadi pada liburan sekolah kali ini," ujarnya di Toko Batik Surya, Jalan Malioboro No 95 Yogyakarta, Sabtu (9/7) malam.
Suryadi menjelaskan peningkatan omset ini ditunjang oleh peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta yang masih menjadi daya tarik tersendiri sebagai kota pariwisata. Dan Malioboro sebagai pusat kawasan pariwisata juga membawa dampak positif dalam peningkatan penjualan setiap barang dagangan yang digelar di sepanjang jalan Malioboro.
Para pedagang di kawasan Malioboro, lanjutnya, juga melakukan berbagai upaya untuk menggaet semakin banyak pembeli seperti memberikan diskon hingga menggelar lebih banyak barang dagangan dengan desain baru. Pada hari biasa, para pengusaha hanya menggelar dagangan dengan desain baru dengan kisaran 2 hingga 3 barang, namun liburan kali ini desain baru yang ditampilkan mencapai 12 barang.
"Liburan merupakan salah satu hal yang menggembirakan bagi kami. Untuk itu kami harus berupaya maksimal meningkatkan penjualan, supaya dapat kembali normal seperti sebelum erupsi," tambahnya.
Supaya dapat memaksimalkan jumlah transaksi penjualan, Suryadi menghimbau kepada semua pengusaha Malioboro untuk meningkatkan layanan. Mereka harus berupaya menekankan kepada setiap elemen penjualan yang berada di bawahnya agar berlaku sopan dan lebih mengedepankan pelayanan dibanding mengejar keuntungan semata.
0 komentar