Polisi masih memburu pelaku percobaan penyelundupan shabu-shabu di Rumah Tahanan Kelas I Surakarta, Senin (11/7). Sementara itu petugas Rutan masih memeriksa intensif tahanan narkoba berinisial AM yang diduga memesan paket shabu-shabu dari balik jeruji Rutan dengan cara dilempar melewati pagar tembok Rutan.
Kepala Satuan Pengamanan Rutan Kelas I Surakarta, Oga Gioffanni Darmawan, Senin (11/7) mengatakan, modus operandi percobaan penyelundupan paket shabu-shabu ke dalam Rutan tergolong unik. Dua paket shabu-shabu di dalam plastik diikat pada buah jeruk nipis menggunakan lakban. Pelaku dari luar pagar Rutan melempar jeruk sebagai pemberat itu dengan sasaran blok D yang khusus dihuni tahanan narkoba.
Kasus percobaan penyelundupan shabu-shabu ke dalam Rutan itu terungkap awalnya tiga orang penjaga Rutan yang tengah patroli mendengar suara seperti benda jatuh ke atas atap Rutan tepatnya di dekat kamar VIII dan IX. Petugas dari menara jaga juga sempat melihat ada seorang pemuda naik sepeda motor bergegas meninggalkan lokasi pagar di luar Rutan.Petugas yang mendekati arah suara benda jatuh menemukan dua plastik berisi serbuk kristal putih diduga shabu-shabu yang diikat menggunakan lakban di buah jeruk nipis di atas atap Rutan.
Petugas yang menemukan paket shabu-shabu tersebut segera melapor hasil temuan paket shabu-shabu ke atasannya. Pihak Rutan segera berkoordinasi dengan Polresta Solo untuk mengungkap kasus tersebut. Menurut Oga pihaknya belum mengetahui berat pasti dari narkoba yang dicoba diselundupkan ke Rutan.
Diakui oleh Oga pihaknya mengalami kesulitan untuk memperkirakan tahanan mana yang dikirimi paket tersebut.
“Sebagai gambaran jumlah tahanan di blok D yang merupakan tahanan kasus narkoba cukup banyak, mencapai 107 orang” katanya. Sementara di temukannya paket di atap dekat kamar nomor VIII dan IX yang dihuni oleh 65 orang tahanan.
Pihak Rutan yang menindak lanjuti temuan paket shabu melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan diketahui ada seorang tahanan kasus narkoba berinisial A yang dicurigai bakal menerima paket narkoba. Indikasinya pada kamar AM beberapa hari lalu ditemukan pipet dan sedotan yang biasanya digunakan untuk mengisap shabu-shabu,” papar Oga.
Sebagaimana diketahui peralatan seperti pipet dan sedotan sering digunakan oleh para pengguna shabu-shabu.
A belakangan juga diketahui sering memanfaatkan fasilitas warung telepon (Wartel) yang berada di dalam rutan. Menurut Oga, percakapan di wartel direkam , dan kini petugas masih memeriksa rekaman percakapan telepon A.
“Apakah ada perkataan A yang mengarah pada memesan narkoba dari balik jeruji penjara atau tidak masih diselidiki,” paparnya
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar