Kepala DPU Kabupaten (DPUK) Wonogiri Sri Kuncoro mengakui,  44 persen jalan kabupaten daerah itu dalam kondisi rusak. “Untuk  pemeliharaan saja setahun idealnya dibutuhkan Rp 40 M namun realitanya  DPUK hanya dianggarkan Rp 2,5 M,” ujarnya di kantornya, Kamis (11/8).

Menurutnya, Pemkab Wonogiri memiliki jalan kabupaten sepanjang 1.029 Km. Dari angka tersebut, sekitar 490 Km diantaranya rusak dan butuh biaya peningkatan maupun pemeliharaan DPUK. “Karena minimnya anggaran tahun ini kami hanya mendapat anggaran peningkatan sekitar 7,8 Km saja, bayangkan butuh berapa puluh tahun untuk memperbaiki ruas jalan kabupaten yang rusak tersebut,” kata Kuncoro didampingi Kabid Bina Marga DPUK Toto Prasojo. 

Selain jalan kabupaten, pihaknya juga mengakui banyak badan jalan provinsi maupun negara (nasional) di daerah itu yang rusak menyusul tingginya curah hujan beberapa bulan lalu. Namun karena di luar kewenangannya sehingga jalan provinsi maupun nasional di Wonogiri yang rusak itu sudah dilaporkan sesuai jenjangnya.

“Data adanya sekitar 44 persen jalan kabupaten dalam keadaan rusak tersebut kami dapat menyusul survei atau monitoring sebelum curah hujan tinggi terjadi, mungkin saat ini angkanya sudah bertambah lagi,” kata Toto.

Kendati  di sejumlah ruas jalan di Wonogiri kini masih dalam proyek perbaikan, Kepala DPUK maupun Kabid Bina Marga setempat optimis akan selesai sebelum lebaran. “Kita prediksi H-7 lebaran sudah tidak ada proyek perbaikan jalan sehingga tidak mengganggu kelancaran arus pemudik,” papar Sri Kuncoro.