Jumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat arus balik lebaran 1432 H tahun ini, yang melintasi Kota Salatiga dihitung lebih banyak dibanding arus mudiknya. Hingga Minggu (4/9) malam, jumlahnya mencapai 25 ribu unit.
Menurut petugas pantau Dishubkombudpar Salatiga, Bagus, jumlah ini dinilai melebihi batas kemampuan jalan jalur Solo - Semarang di wilayah kota ini. Imbasnya, kemacetan di daerah titik rawan tidak dapat dihindarkan. “ Sejak pagi hingga siang volume kendaraan bermotor yang melintas sebanyak 150 unit setiap 15 menit sedangkan sore hari volume kendaraan terus meningkat,” katanya.
Baik arus mudik maupun balik lebaran tahun ini, di wilayah Kota Salatiga tidak terjadi kemacetan panjang. Kemacetan bisa diurai dengan sistem buka tutup jalur dan penambahan jalur dari arah Solo. Selama arus balik, jalur dari arah Solo - Semarang diubah menjadi tiga lajur.
Sedangkan dari arah sebaliknya (Semarang) hanya satu lajur. Beberapa titik kemacetan di wilayah Kabupaten Semarang, di pusat penjualan gerabah dan SPBU di Lopait, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang berbatasan dengan Salatiga juga memberikan dampak kemacetan arus lalu lintas di Kota Salatiga.
Kemacetan masih terjadi di pintu keluar Jalan Lingkar Salatiga (JLS) di Blotongan Salatiga. Kemacetan terjadi karena adanya penyempitan jalan Fatmawati yang menuju ke arah Semarang.(krjogja)