
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang diterima detikFinance, Selasa (13/9/2011), bahwa BMKG menyebutkan musim kemarau tahun ini berlangsung normal.
Pemerintah mengakui masalah terganggunya pasokan air bersih di beberapa daerah untuk kebutuhan rumah tangga telah mengganggu. Beberapa daerah yang rutin terkena imbas musim kemarau ada Yogyakarta bagian selatan, NTB, NTT dan beberapa perkotaan di Jawa.
Khusus untuk mengantisipasi dampak kemarau terhadap produksi persawahan di Jawa Barat utara, telah dilakukan dengan mengatur pola tanam. Di wilayah ini pengelolaan air dilakukan oleh tim pengelola air Citarum.
Berikut ini ada delapan solusi pemerintah dalam mengantisipasi kemarau tahun ini:
- Memperbanyak suplai air bersih dengan menggunakan mobil-mobil tangki air dan membagikan langsung ke masyarakat, yang dilakukan oleh pemda.
- Pemerintah daerah diminta membantu warga dalam mencarikan sumber air baru untuk menambah suplai. Diantaranya dengan teknologi panen air, pemanfaatan air efisien.
- Khusus untuk daerah yang mengalami kekeringan dapat melakukan penyesuaian. Misalnya dalam hal mengurangi pangan pokok seperti beras. Para petani diminta menanam padi dan palawija dengan varietas yang tahan kekeringan.
- Penanganan kekeringan pada lahan pertanian, agar dioptimalkan pola tanam berbasis kondisi iklim dengan koordinasi lintas sektor.
- Pemda didorong membuat perencanaan pengelolaan sumber daya air dengan mempertimbangkan masukan BMKG.
- Teknologi hujan buatan atau modifikasi cuaca telah dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. Langkah ini juga untuk mengisi waduk dan menambah cadangan air.
- Peta kerentanan iklim akan dikembangkan secara menyeluruh di masa mendatang untuk menentukan daerah mana yang rentan dan sangat rentan berdasarkan model proyeksi iklim mendatang
- Jangka panjang, akan ada sosialisasi kepada masyarakat oleh pemerintah pusat dan daerah termasuk swasta untuk menggunakan air secara hemat dan efisien.(detik)
0 komentar