Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas menjelaskan untuk membuat satu unit bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo, dibutuhkan biaya yang sangat sedikit. Karena daya ledak bom tersebut tergolong kecil.
“Hanya 200 ribu sudah jadi,” ujar Nasir pada sebuah acara di Apartemen Park Royale, Jakarta, Rabu (28/9).
Dijelaskanya, dalam aksi terorisme pada aksi bom di Gereja Solo, tidak membutuhkan donatur. “Dana untuk membuat bom kecil, tidak perlu donator, Anda cukup patungan dengan teman maka akan jadi,” ujarnya.
Selain itu menurut pria berkacamata tersebut, sangat jelas keterkaitan modus operandinya antara bom Cirebon dengan bom Solo. Hanya sebagai bentuk aksi solidaritas.
“Yang jelas keterkaitannya itu, pelaku bom solo adalah pemain dari bom di Cirebon, sehingga hubungannya jelas dan modus operandinya juga sama. Solo dan ambon tidak ada hubungan hanya saja itu bentuk solidaritasnya dia, sehingga dia merasa seperti terpanggil,” paparnya.
Nasir juga meminta masyarakat, agar jangan menganggap tempat ibadah adalah sasaran pemboman.
“Kita jangan anggap bahwa tempat ibadah menjadi sasaran tentu tdk benar, mereka hanya asal saja. Yang penting berbuat, karena kita melihat bom di solo itu hanya bom kecil. Kalau mereka menargetkan ditempat ibadah, kenapa tempat ibadah tidak apa-apa,” pungkasnya.
(Okz/Yan)
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar