Ikan Bakar Pak Glinding


Hmmm... Warung ikan bakar Pak Glinding mungkin termasuk pelopor menu ikan bakar di daerah pinggir Waduk Gajahmungkur ini. Dulu tempat itu masih sepi ketika Pak Glinding membuka warungnya di teras dan sebagian ruang depan rumahnya. Tapi sekarang banyak warung serupa bermunculan, besar-besar dan megah. Demikian juga warung Pak Glinding ini. Setelah perluasan di rumah sebelah utara warung lama, sekarang perluasan ke seberang warung lama. Sebuah bangunan tiga lantai, dimana lantai teratas sedikit lebih tinggi dengan badan jalan, sementara dua lantai lainnya terletak dibawah lantai pertama. Bangunan di tepi tebing dengan view menghadap ke waduk, sungguh suatu lokasi yang menarik.

Selain ikan Nila bakar, warung ini menyajikan nila goreng, ayam bakar dan goreng, serta ikan wader pari goreng. Semua disajikan lengkap dengan sambal trasi mentah dan lalapan yang terdiri dari timun, kol, kacang panjang, terung ungu bulat, dan kemangi. Berbagai macam minuman juga tersedia disana, teh dan jeruk, es buah, es soda gembira, es dawet, es juice, dll.

Buat saya yang selalu menarik ialah ikan bakarnya. Berbeda dengan ikan bakar ala Sulawesi, atau ala Padang, ikan bakar disini cenderung manis dan gurih. Manis karena rasa gula merah dan kecap, sedang gurih karena bumbu-bumbu bacem yang tajam; bawang merah, jahe, ketumbar, sedikit merica, kemiri, dan bumbu lainnya yang membuatnya terasa sedap. Selain itu, ikan bakar Pak Glinding terasa lebih kesat karena sebelum dimarinate dengan bumbu, ikan ini digoreng setengah matang terlebih dahulu.

Satu porsi ikan bakar yang beratnya kurang lebih 1 kg bisa dinikmati bertiga atau berdua, tergantung porsi makan masing-masing. Lalu disajikan dengan nasi hangat kebal-kebul yang diwadahi wakul bambu, sambel terasi mentah yang menantang dan lalapan. SAmbel terasinya ini bisa menjadi cerita tersendiri. Jika anda penggemar pedas, anda akan puas karena perpaduan pedas-sedapnya sambal dan manis-gurihnya ikan bakar yang mantap. Jika anda setengah menyukai pedas, seperti saya, anda pun akan tertantang. Tapi jika anda bukan penggemar pedas, sebaiknya tidak mencoba. Hehehe...

Ikan nila goreng juga menarik untuk dinikmati. Sementara ikan wader pari adalah ikan kecil-kecil yang digoreng garing. Namun ayam bukan pilihan yang menarik disini. Rasanya biasa-biasa saja, malah agak alot :p

Jika anda melewati jalur ini menuju Eromoko, Pracimantoro, atau Wonosari. Atau jika anda sedang berada di Wonogiri, sempatkan mampir ke tempat ini. Hanya sekitar 5 km dari kota, menuju arah selatan melewati sepanjang pinggir barat waduk. Namun jika anda mampir pada hari libur dan pas jam makan siang, sabarkan diri anda menunggu pesanan. Saya minggu lalu kesana persis pada hari libur 1 Suro pada jam makan siang. Seluruh tiga lantai warung tersebut penuh dengan orang-orang yang minta diisi perutnya. Butuh waktu 20-30 menit untuk menunggu pesanan datang. Sambil menunggu, anda bisa makan kacang godok untingan yang tersedia disitu.

Ohya, harga yang ditawarkan disini Rp 16.000 untuk ikan bakar/goreng, lengkap dengan sambal dan lalap, nasi putih Rp. 2.000 per porsi dan minuman seharga Rp 1.500 - Rp 3.500. Selamat jalan-jalan dan makan-makan!
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

1 komentar

  1. pak glinding, nila bakarnya juara, salah satu kuliner wonogiri terbaik sih

Leave a Reply