Dua kasus perampokan terjadi di Solo hari ini, Jumat (14/10). Secara berturutan, masing-masing rumah Direktur Utama PT BPR Guna Daya, Paulus Ari Margianto di di Turisari, Banjarsari, Solo dan rumah kolektor barang antik KRT Drs Widjaya Pudja Nagoro yang terletak di Jalan Kebangkitan Nasional no 36 Laweyan, Solo kemalingan disiang bolong.
Aksi perampokkan pertama yang terjadi di rumah Dirut PT BPR Guna Daya, Paulus Ari sempat digagalkan oleh tetangganya bernama Satrio Aditomo (32). Bahkan dua orang perampok yang mengendarai sepeda motor tersebut sempat mengancam akan menembak Satrio.
Satrio yang melihat dua orang pelaku tidak membawa senjata api memberanikan diri untuk mengejar rampok ini. Namun pelaku sempat melawan dengan melempar dengan pot tanaman yang mengenai punggung Satrio.
Saat penjahat akan kabur menstarter sepeda motornya gantian Satrio mengambil kayu tiang bendera dan melemparkannya yang mengenai sepeda motor Suzuki Satria milik pelaku. Sepeda motor pun terjatuh beserta pengendaranya, namun kedua penjahat cepat bangun dan kabur. Dua orang perampok tidak berhasil membawa benda berharga dari rumah Paulus yang saat kejadian ditinggali istri Paulus bernama Valeria Endang (45) dan pembantu rumah tangganya Desi (16).
Sementara aksi perampokkan kedua yang menimpa rumah KRT Drs Widjaya Pudja Nagoro terjadi saat dua orang tak dikenal menyamar sebagai tamu. Beberapa kali bel berbunyi tidak ada tanggapan dari tuan rumah, penjahat mengira rumah dalam keadaan kosong, padahal di dalam rumah Widjaya Pudja Nagoro yang tengah tidur siang.
Penjahat kemudian merusak pintu depan dengan cara menjugil menggunakan linggis. Widjaya terbangun mendengar suara seperti barang terjatuh. Saat Widjaya keluar kamar di lihatnya dua pemuda keluar dari rumahnya dengan tergesa-gesa naik sepeda motor jenis Mio.
Saat dicek di almari yang sempat di obok-obok pencuri ada tiga benda antik yang diambil pencuri. Barang antik yang diambil perampok menurut Widjaya terbuat dari batu alam. Satu benda antik bentuknya orang sedang duduk salat thahiyatul menurut Widjaya sangat ekslusif tidak ada padanannya di Indonesia. Sedang dua benda antik lainnya berupa batu alam berwujud orang tengah bersemadi.
Kejadian perampokkan baik di rumah Paulus di Turisari dan rumah Widjaya di Sriwedari hingga kini masih didalami Polisi. “Kedua kasus perampokan ini masih diselidiki, termasuk kemungkinan pelakunya apa berkaitan,” tegas Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Edi Suranta Sitepu(krjogja)
0 komentar