Warga Bulu Keluhkan Penggilingan Batu di Puron Tawangsari

Warga Desa Kalangan, Bulu, mengeluhkan keberadaan usaha penggilingan batu di Dukuh Nogosasran Desa Puron, yang beroperasi sekitar satu pekan terakhir. Debu dari proses penggilingan dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan warga.
Kepala Desa (Kades) Malangan, Maryatno, menyatakan warga sering mengeluh mata menjadi pedas ketika mesin penggilingingan sedang beroperasi. Selain itu pencemaran udara akibat adanya debu dari proses produksi dikhawatirkan mempengaruhi kesehatan warga secara umum dalam jangka panjang.
“Kami amat menyesalkan usaha seperti itu bisa berdiri di tengah-tengah permukiman warga. Mungkin sekilas hanya polusi suara yang mengganggu, padahal faktanya debu yang beterbangan menyebabkan warga sering merasa pedas di bagian mata dan berisiko mengganggu pernapasan,” ungkapnya ketika ditemui Espos di Kantor Desa Malangan, Senin (8/8/2011), didampingi Kadus Malangan, Samsudi.
Maryanto mengatakan warga Malangan tidak pernah dimiintai pertimbangan terkait pendirian usaha penggilingan karena lokasinya berada di Desa Puron. Padahal meskipun tidak bersinggungan langsung, kata dia, justru warga desanya yang paling merasakan dampak negatif pengoperasian mesin produksi.
Terpisah, pemilik usaha penggilingan batu di Puron, Mitri, tidak menjawab ketika hendak dikonfirmasi. “Maaf mas, suaranya putus-putus. Tidak jelas,” ujar seorang wanita dari telepon genggam Mitri yang dihubungi Espos, Senin (8/8/2011) siang, sambil menutup sambungan telepon.
Ketika dihubungi lagi, nomor telepon genggam yang sama sudah tidak aktif. Informasi yang dihimpun Espos, meskipun memiliki penggilingan batu di Desa Puron, Bulu, Mitri adalah warga Desa Pundungrejo, Tawangsari.
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply