Enam puluh persen remaja perkotaan pernah berhubungan suami istri. Sedangkan untuk remaja pedesaan, jumlahnya diperkirakan sekitar empat puluh persen. Hal ini didasarkan pada survei yang dilakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Menurut ginekolog Prof Dr dr Biran Affandi SpOG (K) FAMM, hal ini diakibatkan perkembangan media yang memudahkan penyebaran informasi. “Sekarang ini informasi informasi bisa menyebar lewat mana saja. Bisa perseorangan atau social media. Hamper semua remaja mengenal internet. Dari internet orang bisa memperoleh informasi apa saja.”
Perkembangan teknologi informasi ini tentunya harus disikapi secara bijak. Surveiyang dilakukan APCOC dan PT Bayer Indonesia pada Juli 2011 menunjukkan, hampir 60 persen remaja merasa saling mencintai menjadi alasan cukup untuk berhubungan suami istri. Survei ini dilakukan di sembilan negara yaitu China, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Indonesia, India, Pakistan, Taiwan, dan Malaysia. Jumlah responden adalah 100 orang pria dan 100 orang wanita.
Wakil dari Asia Pacific Council on Contraception (APCOC) ini menyarankan, supaya para remaja dibekali pengetahuan dini tentang seks. Pengetahuan ini menurutnya dibutuhkan supaya remaja tidak salah kaprah dalam memahami seks.
0 komentar