TONGSENG sudah akrab di lidah masyarakat yang berbahan baku daging. Namun, di tangan Pak Suradal, balungan ayam bisa menjadi kuliner istimewa. Tak heran pembeli tetap memadati warungnya di Pasar Demangan, Kota Yogyakarta.
"Dulu, pengunjung suka mencari nasi goreng namun saat ini mencari tongseng balungan. Cara memasaknya sama seperti aneka olahan tongseng lainnya. Saya meracik dengan bumbu sendiri sehingga rasa kaldu ayamnya lebih terasa dengan pilihan tongseng kering, basah atau nyemek," kata Suradal kepada media
Menurut Suradal untuk balungan kering, air kaldu hanya sedikit namun porsi bumbu lainnya lebih banyak. Sedangkan banyak, maka kaldu lebih banyak dan nyemek aroma kaldu lebih nendang. Bahkan, mampu meresap sampai ke balungnya. Tak heran, Suradal mampu membuka cabdang di depan Museum Affandi Jalan Solo yang buka mulau Pukul 17.00 - dinihari
Suradal mengaku tak sengaja menemukan resep masakan lezat ini. Saat itu, melihat tulang ayam terbuang sia-sia lantas diolah menjadi tongseng. Awalnya hanya beberapa pelanggannya mencoba masakan ini namun akhirnya mampu menjadi pilihan istimewa sampai sat ini.
"Daging yang paling enak itu menempel di tulang dan menjadi salah satu sensasi menikmati tongseng. Ternyata, disukai para pembeli sehingga harus memasok tulang lebih banyak," ujarnya.
Kendati demikian, Suradal menjelaskan kunci mazakan lezatnya bersumber dari arang untuk memasaknya. Dan, hingga saat ini tidak pernah memasak menggunakan minyak tanah ataupun elpiji sehingga kelezatan bisa terjaga.
"Arang menimbulkan harum khas memasak dan memasaknya cuma untuk satu porsi seingga tidak ada bumbu yang merusak masakan. Kami? juga menjual nasi goreng, magelangan hingga aneka olahan mie," tandasnya.?
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar