Setelah mampir sesaat di Polresta Solo usai tiba di Bandara Adi Soemarmo Solo, tersangka kasus teroris Umar Patek dibawa ke Rutan Solo. Di rutan Kelas I itulah, tersangka kasus Bom Bali I itu menginap sebelum melakukan rekonstruksi, Sabtu (21/10/2011). Kedatangan Patek ke Rutan pun sempat "disambut" kirab budaya Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Asita).
Jumat (21/10/2011) sore, sesuai agenda, Asita menggelar kirab budaya sebagai tanda dibukanya Kongres Nasional yang digelar di Solo. Kirab yang diikuti ribuan peserta itu digelar disepanjang jalan Slamet Riyadi, mengambil start dari lapangan Kota Barat dan finish di Balai Kota. Padahal saat bersamaan, rombongan polisi yang akan membawa Patek dari Polresta ke Rutan juga melintas di jalan yang sama. "Kedatangan Umar Patek disambut kirab," celoteh Suparyo, warga Jebres yang hendak menyaksikan kirab di sekitar Rutan.
Celotehan pria 45 tahun itu pun disambut gelak tawa warga lain yang juga menyaksikan kirab. Suparyo dan keluarga sebenarnya berniat menyaksikan kirab. Namun karena ada kabar ada Umar Patek mau masuk rutan, ia pun berniat menonton langsung. "Saya sering mendengar berita soal Patek di televisi. Penasaran saja ingin melihat langsung seperti apa orangnya," katanya lagi sambil menunggu peserta kirab melintas di dekatnya.
Akibat adanya kirab yang dimulai sekitar pukul 15.00 itu, keberangkatan Patek dari Polres ke Rutan pun menjadi tertunda. Pengiriman buronan yang ditangkap di Pakistan itu menunggu hingga selesainya kirab, sekitar satu jam lebih. "Tadi sebenarnya sudah siap-siap berangkat. Tapi karena tiba-tiba kirab pada saat bersamaan juga berangkat jadinya diundur," kata AKP Saprodin Kapolsek Pasar Kliwon, yang melakukan pengamanan di depan Rutan.
Berkali-kali Kapolsek yang baru beberapa bulan menjabat itu terlihat melakukan komunikasi menggunakan HT dengan petugas lain yang ada di Polres. Tersengar samar-samar, pembicaraan yang dilakukan adalah soal kondisi lalu linta di jalan Slamet Riyadi depan Rutan. Pengiriman Patek ke rutan pun sempat molor hingga hampir satu jam. “Jalan masih ramai,” kata Saprodin menggunakan alat telekomunikasi radio itu.
Patek tiba di rutan sekitar pukul 18.55, setelah acara kirab usai. Ia dibawa menggunakan sebuah mobil Kijang Innova nopol AD 9489 CU. Menurut Kepala Keamanan Rutan Oga Darmawan, pihaknya sudah menyiapkan suang khusus yang berkapasitas 10 orang di dalam Rutan. Sebab dari informasi yang ia dengar, jumlah tersangka titipan yang akan melakukan rekonstruksi lebih dari seorang. "Umar Patek dan beberapa temannya kita tempatkan di ruang khusus, tidak dicampur dengan tahanan lain. Ini sesuai permintaan dari kepolisian," katanya.
Oga mengaku belum mengetahui nama-nama tahanan Densus yang dititipkan di Rutannya. Tentang penyiapan ruangan tahanan berkapasitas 10 orang, ia mengasumsikan dari banyaknya tersangka yang telah menjalani rekonstruksi di Bali, Kamis (20/10). Ia menegaskan tak akan memberikan fasilitas khusus pada Umar Patek dan rekan-rekannya. Fasilitas yang akan diberikan sama seperti tahanan lain. “Kalau perlakuannya disesuaikan dengan tahanan teroris. Yang pasti akan mendapat pengawalan ketat,” jelasnya.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar