Jumlah pengangguran terbuka di Jawa Tengah pada Agustus 2011 tercatat 5,93 persen dari jumlah angkatan kerja 16,92 juta orang. Angka tersebut turun dari Februari 2011 yang mencapai 6,07 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Lukito Praptoprijoko mengatakan, penurunan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) itu terjadi karena ditopang oleh penyerapan tenaga kerja di sektor industri dan perdagangan. Jumlah angkatan kerja berkurang menjadi 16,92 juta orang, dan dibarengi pula dengan penurunan jumlah pengangguran menjadi 1 juta orang.

"Jumlah angkatan kerja kita berkurang 0,26 juta dibanding Februari. Demikian juga jumlah penganggur menurun 40.000 dibanding Februari. Itu yang menyebabkan angka TPT Jateng turun menjadi 5,93% pada Agustus ini," katanya, hari ini (18/11).

Namun pada saat yang sama, jumlah penduduk bekerja juga berkurang 0,22 juta dibanding Februari yang mencapai 16,14 juta orang. Penurunan itu antara lain terjadi pada sektor pertanian dari semula 5,82 juta orang menjadi 8,38 juta orang.

Di sisi lain semua sektor mengalami kenaikan, misalnya industri yang naik dari 3,74 persen menjadi 3,05 juta orang, perdagangan naik 0,89 persen menjadi 3,4 juta orang dan sektor lainnya yaitu pertambangan, listrik, gas dan air, konstruksi, transportasi, pergudangan, komunikasi dan keuangan, naik 7,98 persen menjadi 2,03 juta orang. 

Menurut dia, selama setahun terakhir periode Agustus 2010-Agustus 2011, sektor pertanian mengalami penurunan jumlah pekerja sebanyak 240.000 atau 4,27 persen. Ini disebabkan panen pada periode Februari-Agustus 2011 tidak sebanyak periode sebelumnya.

Sementara dilihat dari status pekerjaan, sebanyak 4,96 juta orang bekerja di sektor formal, sedangkan 10,96 juta orang bekerja pada kegiatan tidak formal. "Banyak tenaga kerja sektor pertanian beralih ke sektor lain, seperti perdagangan dan industri, misalnya jadi buruh atau kuli," tuturnya.