Sisi Minus Penyelenggaraan SEA Games 2011

Logo Sea Games 2011
Tak ada gading yang tak retak. Pepatah yang pas untuk menggambarkan penyelenggaraan SEA Games ke-26 yang digelar di Palembang, 11-22 November. Di balik kemegahan yang ditawarkan Jakabaring Sport City (JSC), terungkap sejumlah hal yang dapat membuat alis terbelalak.

Jauh-jauh hari, sejak Agustus lalu, sejumlah aparat kepolisian Kota Palembang diterjunkan untuk mengawasi finishing pembangunan gelanggang aquatic. Sejak itu pula, para polisi itu harus berjuang ekstra keras demi menunaikan tugasnya. Sebab, tak jarang mereka tidak mendapatkan jatah makanan seperti yang telah dijanjikan.

Pun demikian halnya ketika pembukaan SEA Games telah di depan mata. Seperti yang dikatakan sejumlah aparat kepada Dikutip Liputan6., tak jarang dalam berhari-hari mereka tidak mendapatkan jatah makanan seperti alokasi semula. Oleh karena itu, para polisi lebih sering merogoh dompetnya sendiri untuk dapat mencari makanan dan minuman sehari-hari.

Setali tiga uang dengan kondisi yang menimpa para sukarelawan (volunteer). Menurut pengakuan beberapa relawan, pihak penyelenggara, via koordinator di masing-masing venue, menjanjikan fee atau honor sebesar Rp 150 ribu per hari plus makan dua kali dalam sehari. Selain itu, mereka pun dijanjikan diberikan kaos dan celana masing-masing dua buah, dan sepasang sepatu. 

Sayang, dalam praktiknya di lapangan, sejumlah relawan belum mendapatkan jatah kostum seperti jumlah semula. Begitu pula hanya, jatah makanan kerap terlambat dan bahkan tak jarang terlewatkan. Untungnya, bagi relawan, mereka telah menerima uang muka sebesar 400 ribu rupiah. Dengan durasi kerja yang dijanjikan selama 12 hari, maka selama SEA Games 2011 mereka bakal menerima “gaji” sebesar Rp 1,8 juta. 
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply