Anggapan bahwa jatuh cinta selalu bisa memberikan dampak positif bagi
kesehatan tubuh, tampaknya belum tentu benar. Dalam beberapa kasus,
jatuh cinta justru bisa berbahaya.
Dampak buruk dari jatuh cinta
dirasakan oleh Rae Padilla Francoeur, seorang penulis 'Free Fall: A
Late-in-Life Love Affair'. Ia mengatakan, saat sedang jatuh cinta ia
menjadi sering pusing, berat badan menurun drastis, tidak bisa tidur
selama berhari-hari dan merasakan denyut jantung berdetak lebih cepat
dari biasanya.
Para ilmuwan telah mempelajari bahwa ada beberapa
hormon seperti, phenethylamine, dopamin, norepinefrin dan oksitosin
yang bekerja ketika seseorang jatuh cinta. Hormon-hormon itu disebut
'ramuan cinta' yang berfungsi menenangkan, meningkatkan suasana hati,
menjaga indra agar terus waspada dan membantu Anda menjalin hubungan
dengan seseorang.
Dampak negatif dari jatuh cinta tidak
dirasakan oleh semua orang. Kasus Francoeur merupakan salah satu dari
sejumlah orang yang merasakan dampak negatif tersebut. Seperti yang
dikutip dari msn, berikut dampak buruk lain dari jatuh cinta.
1. Tidak Bisa Tidur
Saat
jatuh cinta, tak jarang dari Anda yang mengalami sulit tidur. Hal ini
dikarenakan produksi hormon dopamin dan norepinefrin yang terlalu
banyak. Menurut Dr. Helen Fisher, ilmuwan dari Rutgers University,
Amerika dan penulis buku "Why Him, Why Her?", "Itulah sebabnya Anda
memiliki banyak energi, tidak bisa tidur selama berhari-hari dan wajah
jadi merah merona."
2. Tidak Bisa Makan
Francoeur
sempat menjelaskan bahwa ia sempat pergi makan siang dengan kekasihnya.
Saat itu ia memesan banyak makanan namun tidak satu pun yang ia makan.
Menurut psikolog Dorothy Tennov, ini merupakan fase 'limerence' yang
artinya tergila-gila. Saat mengalami 'limerence', seseorang menjadi
obsesif, mengganggu, sulit makan serta melupakan pekerjaan, teman,
keluarga bahkan tanggung jawab pada dirinya sendiri. Penelitian
menjelaskan bahwa gejala 'limerence' bisa berlangsung antara enam bulan
sampai dua tahun.
3. Tidak Dapat Berkonsentrasi
Saat
sedang jatuh cinta, seseorang akan sulit berkonsentrasi dan tidak bisa
memikirkan apapun selain orang yang dicintainya. Hal ini merupakan
akibat dari hormon dopamin yang membuat orang menjadi obsesif.
"Ada
sekitar 6 sampai 10 persen orang dari populasi penelitian yang
merasakan efek buruk dari dopamin. Bagi mereka segala sesuatu terasa
'hitam dan putih' hingga akhirnya mereka jatuh cinta dan melihat bahwa
hidup sebenarnya penuh warna. Mereka pun terus mengejar 'warna'
tersebut tanpa mempedulikan yang lainnya," ujar Tennov.
4. Tekanan Pada Dada
Menurut
Fisher, ketika seseorang merasakan tekanan pada dada, biasanya orang
itu sedang dalam keadaan panik. Saat seseorang jatuh cinta, otak
seringkali terkait dengan rasa cemas dan panik. Fisher dan
rekan-rekannya mengamati lebih dari 75 otak manuasia yang sedang
kasmaran dan menemukan bahwa terdapat aktivitas di bagian insular
korteks otak, yang berhubungan dengan rasa takut.
5. Mual dan Sensasi Menggelitik dalam Perut (Butterfly Effect)
Sebagian
dari Anda mungkin mengalami mual dan rasa gugup ketika akan melakukan
sesuatu yang penting, seperti ujian, wawancara kerja, demam panggung
atau saat berada di dekat orang yang dicintai. Pelepasan norepinefrin,
dopamin dan kortisol mengalirkan darah dari usus dan memberikan efek
tersebut. Orang yang sedang jatuh cinta biasanya sering mengalami
gejala telapak tangan berkeringat, lutut lemah, mulut kering,
peningkatan denyut jantung dan pusing saat melihat cahaya terang.(walipop)
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar