Keluarga belum relakan kepergian Nur Iman Korbanpedagang angkringan yang tewas tertembak saat penyergapan teroris

Awan duka menyelimuti kediaman Nur Iman, 38, di Dukuh Dukuh, RT 2/RW III, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (14/5/2011). Kerabat dekat serta para tetangganya silih berganti datang ke rumah pedagang angkringan yang tewas tertembak saat penyergapan teroris tersebut.
Pada Sabtu sore, rumah Nur Iman masih dipenuhi kerabat dan tetangga yang ingin mengucapkan bela sungkawa. Namun tidak ada keluarga inti yang bisa ditemui. Isterinya, Waliyem, 35 serta kedua anaknya, Rizky,9, dan Ririn, 4, tidak berada di rumah. Ketiganya diajak aparat kepolisian, bersama keponakannya Surati, 15, dan Harso Kasiyem, 70, sejak pukul 02.30 WIB.
“Isterinya masih bekerja di pabrik waktu itu. Kebetulan Waliyem masuk malam. Kemungkinan dia langsung dijemput polisi. Kami juga tidak tahu, mereka dibawa ke mana,” terang sepupu Iman, Gunawan, 40, saat dijumpai Espos di rumah duka.
Gunawan mengaku, keluarganya belum merelakan sepenuhnya kepergian Iman. Dia meminta, ada pihak yang mau bertanggungjawab atas kepergiannya itu. Yakni, dengan cara membiayai dan menanggung kebutuhan hidup keluarga yang ditinggalkannya. “Anak-anaknya masih kecil-kecil. Apalagi yang terakhir, sangat dekat dengan bapaknya. Belum tahu nanti bagaimana ke depan. Saya minta pemerintah menanggung kebutuhan isteri dan anak-anaknya,” harap Gunawan.
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply