Dinas Pendidikan Wonogiri mengungkapkan buku-buku pelajaran sekolah bantuan dari Pusat Perbukuan Nasional yang telah berbulan-bulan ngendon di gudang buku Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Disdik Kecamatan Wonogiri ternyata merupakan buku kurikulum lama yang masih menganut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Kendati demikian, buku-buku itu akan tetap didistribusikan ke sekolah-sekolah sebagai bahan pengayaan. Selama dua hari terakhir, Disdik sudah mulai mendata dan memilah-milah buku tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Disdik, Soesetijo, saat berbicara dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi D DPRD dengan Dinas Pendidikan, yang dihadiri pula oleh mantan Kepala UPT Perpustakaan Disdik yang mengungkap keberadaan buku bantuan tersebut, Sardjito, di Ruang Komisi D, Kamis (7/7/2011).
Soesetijo, yang pada kesempatan itu didampingi Kabid TK-SD, Supriyanto, menjelaskan buku-buku bantuan tersebut dicetak pada 2006-2008.
“Padahal pada 2008, keluar Peratuan Mendiknas tentang buku. Buku-buku yang harus digunakan di sekolah-sekolah sudah ditentukan. Tapi kalau untuk pengayaan, buku-buku bantuan ini masih bisa digunakan,” kata Soesetijo.
Soesetijo mengatakan alasan lambatnya pendistribusian buku itu karena menunggu kesiapan sarana prasarana di sekolah-sekolah, berupa perpustakaan, personel untuk menangani buku dan sebagainya. Juga masalah cuaca yang terus menerus hujan.
Informasi yang dihimpun Espos sebelumnya menyebutkan Wonogiri mendapatkan bantuan buku dari Pusat Perbukuan Nasional senilai total kurang lebih Rp 13 miliar.
Sebagian bantuan itu telah di-drop didistribusikan pada 2008 lalu. Namun sisa bantuan itu yang di-drop pada 2010 dan diperkirakan nilainya mencapai Rp 7 miliar-Rp 9 miliar, hingga kini belum didistribusikan.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar