DPRD Wonogiri Mengecam Keras Bina Marga Soal Jalan Raya Rusak

Komisi C DPRD Wonogiri mengecam keras Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Jateng yang dinilai kurang memiliki komitmen tegas tentang pembenahan jalan provinsi yang rusak parah di wilayah Kabupaten Wonogiri.

Banyak masyarakat yang kesal dengan jalan-jalan rusak yang bahkan telah menelan korban nyawa. Warga melancarkan protes dengan caranya sendiri. Mereka  menanam ratusan pohon pisang di tengah jalan. Bahkan ada yang sengaja membuat gundukan mirip batu nisan di tengah jalan.

Apa yang dilakukan masyarakat ini, karena kesal jalan rusak milik provinsi ini tidak kunjung diperbaiki. Padahal sudah sangat membahayakan pengguna jalan.  Kemarin saja, truk terperosok lagi. Sebelumnya, pengendara motor mencoba menghindari lubang, malah meregang nyawa.

"DPRD Wonogiri tidak bisa berpangku tangan, karena ini menyangkut jalan milik provinsi, ya kita dalam waktu dekat, akan datangi Bina Marga Jawa Tengah untuk mempertanyakan sikap dan komitmennya dalam mengelola infrastruktur jalan yang rusak," tukas Ketua Komisi C DPRD Wonogiri Setyo Sukarno.

Dia paparkan, langkah komisi C DPRD Wonogiri ke Semarang, merupakan amanat rakyat. Terlebih lagi, banyak di antara anggota DPRD yang datang dari berbagai kecamatan, selama berangkat ke kantor DPRD juga merasa mendapatkan hambatan, dari akses jalan provinsi yang banyak lubang itu.

Sementara itu, pantauan.portal manyaraninfo, sabtu  (09/07) menunjukkan, di ruas jalan provinsi sepanjang Jatisrono, terlihat ratusan pohon pisang di tanam di setiap lubang jalan yang mengangga. Bahkan di wilayah Baturetno menuju arah Pacitan, Jatim, sejumlah lubang dipasangi batu tiruan nisan, lengkap dengan taburan bunga. Ini menunjukkan, bahwa ruas jalan itu sangat berbahaya dan telah menelan sejumlah korban pengguna jalan.

Suparman, 54, seorang warga kelurahan Pelem menyatakan, kalau tidak ada perhatian, warga akan terus menanam pohon pisang di setiap lubang jalan yang sudah berlangsung hampir dua tahun belakangan ini. "Biar jadi kebon pisang sekalian jalan menuju arah Pacitan ini, karena pemerintah memang tidak memperhatikan kerusakan dan tidak ada usaha memperbaiki," tukasnya.

Penanaman pohon pisang, dimulai dari perbatasan jalur lintas kecamatan Manyaran-wonogiri  Kelurahan Pelem dan terus ke selatan hingga ke Desa Pule, hampir sepanjang 7 km. Warga memberikan asesoris berupa papan tripleks berisi protes mereka terhadap kondisi jalan pada batang-batang pisang itu. Ada yang bertuliskan "Anda Masuk Sentra Kebun Pisang", lalu ada tulisan lain

"Budidaya Pohon Pisang Buat Perawatan Jalan", dan juga protes berbunyi " Anda Masuk Kawasan Lubang Buaya" , serta tulisan satire  "Pajak Naik, Jalan Rusak," dan sebagainya.

Edy Gunawan,  Kasi Jalan  Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Surakarta, mengatakan instansinya saat ini tengah menyiapkan pelaksanaan proyek pemeliharaan dan rehabilitasi jalan provinisi di Wonogiri.

"Jalan yang bakal mendapat proyek pemeliharaan rutin itu adalah penggalan ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo sepanjang 3 kilometer dan rehabilitasi jalan Purwantoro-Nawangan sepanjang 5 kilometer," katanya.
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

1 komentar

  1. tolok ukur kebrhasilan Pemerintah adalah bagusnya infrastruktur jalan raya. Bina Marga 11 - 12 dgn pemerintah. ga punya kepedulian terhadap rakyat. Tiap hari kita bayar pajak kendaraan bermotor, tapi entah uangnya kemana?

Leave a Reply