PT Aseli Dagadu Djokdja menyatakan untuk memerangi pembajakan dengan melakukan pembasmian pembajakan, namun tetap dilakukan dengan cara sekreatif  melalui Program Tancap Kayon Pembajakan Merek Dagang.

"PT Aseli Dagadu Djokdja", Direktur PT Aseli Dagadu Djokdja A Noor Arief mengatakan, selama ini meskipun himbauan dan peringatan terus digencarkan pihaknya, namun tindakan tersebut justru kerap dikonotasikan sebagai pembiaran. Kesan pembiaran inilah yang justru meresahkan dan sangat mengganggu citra Dagadu sebagai pelaku industri kreatif.

"Kesan pembiaran sangat mengganggu citra kami, untuk itu inilah akhir babak itu untuk mendapatkan solusi dan memberantas pembajakan,"ujarnya dalam acara Tancap Kayon Pembajakan Merek Dagang di  Royal Garden Resto Yogyakarta, Jumat (8/7)

Arief menyatakan pihaknya menyadari banyak sekali masyarakat yang menggantungkan nasib dari proses pembajakan ini. Di lapangan pun ditemukan bahwa bukan hanya pedagang kecil saja, tetapi justru lebih banyak ditemukan pedagang besar atau distributor, dengan kios atau tokonya dengan perbandingan 40 berbanding 60 persen.

Ditambahkan Konsultan Hukum PT Aseli Dagadu Djokdja, Garda Utama Siswadi mengatakan pemberantasan pembajakan yang dilakukan Dagadu saat ini lebih pada ke merek dan belum masuk ke ranah hak cipta. "Inilah saatnya kami menggulirkan jalan hukum, setelah 17 tahun inilah saatnya mereka berhenti membajak merek kami,"ujarnya.

Untuk itu, pihaknya bersama kuasa hukum melakukan tatap muka langsung dengan para pembajak untuk meminta mereka berhenti karena itu tindakan pelanggaran. Hari pertama mereka bertemu dengan pembajak kelas kecil untuk meminta langsung kepada mereka untuk berhenti dan ada tawaran opsi. Sedangkan untuk pembajak dengan produksi kelas besar akan ditemui pada hari selanjutnya dengan cara penanganan yang berbeda.