Tanaman bawang merah seluas 30 hektare yang berada dilahan pasir di Desa Srigading, Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul terserang ulat. Serangan ulat tersebut berasal dari telur kupu-kupu yang menurutnya berasal dari pepohonan yang berada disekitar lahan tanaman bawang dan telah berkembang biak.
"Serangan ulat grayak terjadi sejak sekitar sepekan lalu, namun serangan ulat masih dalam intensitas ringan," kata Ketua Kelompok Gabungan Tani (Gapoktan) di Dusun Cetan, Srigading, Sanden, Sunardi di Bantul, Rabu (13/7).
Ia mengatakan, meski begitu serangan ulat tersebut masih dapat dikendalikan dengan disemprot pestisida takumi, dan menurutnya setelah disemprot ulat tersebut berangsur berkurang. Menurut dia, serangan ulat ringan tersebut mencakup tanaman bawang di sejumlah dusun di Desa Srigading Sanden, diantaranya Dusun Cetan, Ngepet, Baran, Sogi, Tegalrejo dan Tegal sari.
"Dalam kondisi normal, produksi bawang rata-rata 20 ton per hektare, namun jika serangan berkepanjangan diperkirakan akan menyebabkan penurunan rata-rata satu ton tiap hektarenya," katanya.
Petani di dusun Ngepet, Srigading, Sanden, Subardjo mengatakan, serangan ulat grayak yang berwarna hijau juga melanda tanaman bawang merah miliknya seluas 500 per meter persegi. "Serangan ulat masih masih intensitas ringan, dan belum bisa diketahui akan mempengaruhi produktivitas panen, karena usia bawang merah yang terkena serangan masih berusia 15 hari," katanya.
Ia mengatakan, serangan ulat tersebut telah dikendalikannya dengan pestisida, namun kalau misalnya serangan ulat terus meluas maka setidaknya akan mempengaruhi produktifitas panen. "Produksi panen bawang rata-rata atau normalnya sekitar enam hingga tujuh kuintal, akan berkurang menjadi hanya lima kuintal dari seluruh luasan hektare 500 meter persegi," katanya.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar