Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pranoto menegaskan objek wisata Waduk Gajah Mungkur sulit berkembang selama pendanaan hanya mengandalkan dari APBD Kabupaten. Pengelolaan keuangan secara mandiri oleh UPT Objek Wisata, baru bisa membawa perubahan bagi perkembangan objek wisata. “Sulit untuk berkembang selama masih mengandalkan pendanaan dari APBD.
Tahun ini anggaran untuk dinas Rp 1,2 miliar, untuk pengembangan pariwisata hanya Rp 200 juta. Anggaran Rp 200 juta ini tidak hanya untuk waduk tapi juga untuk kegiatan budaya lain seperti Susuk Wangan di Setren, Slogohimo. Jelas sulit mengembangkan waduk dengan dana sebesar itu,” tegas Prahoto, Jumat (5/8).
Ia mengusulkan menjadi sebuah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah jalan menuju berkembangnya objek wisata di waduk. Dengan berubah status menjadi BLUD, maka pengelolaan keuangan sepenuhnya dilakukan UPT. Sehingga setiap pendapatan akan bisa dipergunakan untuk segala pengembangan obyek wisata. “Sebenarnya potensi di waduk sangat besar. Masih bisa dikembangkan. Tapi kalau anggaran sedikit jelas tidak bisa segera terwujud,” lanjutnya.
Terlepas dari itu, Pranoto mengatakan di perairan area Waduk Gajah Mungkur tanggal 17 Agustus nanti akan digelar upacara Detik-detik Proklamasi di atas perahu. Peserta upacara para nelayan di sekitar waduk. “Salah satu bentuk kepedulian nelayan untuk memperingati HUT ke-66 RI. Peserta para nelayan dan inisiatif juga datang dari mereka. Mereka akan menggelar Upacara Detik-detik Proklamasi di atas air.”
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar