Awas! Uang Palsu Banyak Beredar di Jateng

- Lebaran ternyata menjadi pilihan favorit bagi sejumlah pelaku kejahatan, khususnya kejahatan peredaran uang palsu. Di Jawa Tengah sendiri, sekitar 2.000 lembar lebih uang palsu selalu saja beredar di masyarakat luas.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Sistem Pembayaran BI Semarang Tatung M. Taufik. Menurutnya lebaran Idul Fitri 1432 H ini, peredaran uang palsu cenderung meningkat.

"Rata-rata tiap tahun ada 4.854 lembar uang palsu yang ditemukan oleh pihak perbankan di wilayah Jawa Tengah," kata Taufik, Minggu (31/7).

Setiap semesternya uang palsu yang beredar di Jawa Tengah mencapai angka 2.000 lebih.

"Semester I 2010 ditemukan 2.315 lembar uang palsu, semester II 2010 ada 2.937 lembar, dan 2.885 lembar uang palsu ditemukan pada semester I 2011," jelasnya kepada wartawan di Semarang.

Sementara tanpa menyebutkan rincian yang pasti berapa nilai rupiah dari kasus peredaraan uang palsu itu, Tatung mengatakan bahwa pelaku kejahatan uang palsu lebih memilih uang pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu.

"Tidak ada penjelasan pasti tentang pilihan favorit mereka ini, namun diperkirakan mereka memilih pecahan Rp20 dan Rp50 ribu karena peredaran yang cukup bagus di masyarakat," duga Tatung.

Dia menambahkan, uang palsu tersebut ditemukan antara lain saat masyarakat menukarkan uang ke BI atau ke bank lainnya, dan dari setoran bank-bank yang diketahui melalui mesin pemeriksaan.

Selain diimbau mewaspadai peredaran uang palsu, masyarakat juga diminta cermat dan teliti jika melaksanakan transaksi jual beli.

"Masyarakat harus melakukan 3D yakni dilihat, diraba, dan diterawang jika menerima uang untuk mengetahui apakah uang itu palsu atau tidak," ujarnya.

Kerja sama dengan pihak tertentu juga sudah dilakukan oleh pihaknya. Hal ini agar nanti jika ada penemuan atau ada pengedar uang palsu yang tertangkap, maka tindakan untuk pengungkapan kasusnya dapat segera dilakukan.

"Kita bekerja sama dengan pihak terkait sudah bukan satu atau dua tahun. saja, namun sudah sangat lama. Pihak seperti  Polri, badan intelijen nasional, badan koordinasi pemberantasan uang palsu dan aparat penegak hukum lainnya kita lakukan dalam upaya mengantisipasi peredaran uang palsu di masyarakat," katanya.
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply