Harga empon-empon khususnya jahe dan kencur sejak beberapa minggu
mengalami kenaikan drastis. Bahkan kenaikan harga hingga empat kali
lipat.
Salah satu penjual empon-empon di Pasar Wonogiri, Giyem (60) mengatakan
kenaikan harga jahe terjadi sejak usai Lebaran. Jika sebelumnya harga
berkisar Rp 12.000-Rp 15.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp
35.000-Rp 40.000 per kilogram. “Baru tahun ini habis Lebaran harga
seperti ini. Sebelum-sebelumnya tidak pernah. Bahkan tahun lalu hanya
Rp 5.000-Rp 7.000 per kilogram,” terangnya, Selasa (13/9).
Pedagang lain, Darmo, mengatakan untuk kencur naik sekitar satu minggu
belakangan. Semula satu kilogram kencur dijual Rp 18.000, kini harganya
Rp 35.000. “Meski harga kencur naik tapi stok banyak, kalau jahe sering
habis. Kemungkinan langkanya jahe ini karena musim kemarau, tanah padat
dan kering sehingga sulit untuk ditanami empon-empon. Kebanyakan yang
dijual di pasar dari wilayah Tirtomoyo, Pacitan dan Slogohimo,”
katanya.
Penjual jamu gendong asal Semin, Purworejo, Wonogiri, Kalis (48),
mengaku harus mengurangi jumlah jahe yang dipakai. Porsi satu gelas
jamu pun sedikit dikurangi. “Jumlah jahe dikurangi sedikit. Harga satu
gelas jamu tetap Rp 1.000 tidak naik,” lanjut penjual jamu yang sudah
15 tahun berjualan itu.
Ungkapan senada diutarakan penjual jamu gendong lainnya, Sakini (45).
“Kalau pendapatan ya berkurang,” katanya tanpa mau mengatakan berapa
penurunan pendapatannya.
Sementara itu, penjual hik Supri mengaku mengurangi jahe yang dibelinya, hanya separuh dari yang biasa dibelinya.
Terpisah, Eko Purwanto dari PT Deltomed mengatakan untuk persediaan
jahe mengambil dari daerah lain, tapi untuk wilayah Wonogiri memang ada
penurunan jumlah jahe yang masuk. “Kalau kami tidak terpengaruh karena
jahe dari luar Wonogiri, hanya saja yang dari Wonogiri memang ada
penurunan jumlah,” jelasnya.(joglo)
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar