Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama PT Sritex , industry tekstil
terbesar di Asia Tenggara, sepakat akan mendirikan pusat studi tekstil
atau program studi teknik tekstil yang akan berada di bawah Fakultas
Teknik.
‘’Kami siap menyediakan sumber daya manusia, sarjana dan
tenaga ahli di bidang tekstil. Terutama di bidang desain, batik, maupun
teknik sipil, elektro, komputer, dan lainnya, yang dibutuhkan untuk
pengembangan tekstil,’’ kata Rektor Prof Ravik Karsidi.
Saat
diundang mengunjungi pabrik tekstil itu di Sukoharjo , bersama pejabat
di UNS dia mengatakan, pembicaraan
intensif rencana kerja sama itu
akan segera dimatangkan, sehingga diharapkan tidak sampai akhir tahun,
sudah bisa terlaksana.
‘’Kami juga siap mengirimkan mahasiswa
untuk magang kerja di industry ini, terutama mahasiswa kriya seni, batik
dan desain grafis, ataupun mahasiswa prodi teknik sipil, elektro,
maupun komputer.’’jelasnya.
UNS baru saja menandatangani kerja
sama dengan sebuah universitas di Malaysia , untuk tukar menukar
mahasiswa magang kuliah. Terutama untuk mahasiswa teknik.
Karena
itu dari pada jauh ke Malaysia , bisa saja mahasiswa dikirim ke Sritex.
Pemilik Sritex HM Lukminto menyambut baik rencana itu. Pihaknya sangat
terbuka untuk menerima mahasiswa yang magang kerja. Bahkan siap
menampung para sarjana lulusan UNS yang akan bekerja di pabriknya.
‘’Kami
membutuhkan tenaga ahli bidang desain, komputer, batik, dan lainnya.
Tidak hanya sarjana S1, atau Diploma, bahkan juga mahasiswa S2 atau S3.
Silahkan saja, sebab kami butuh itu,’’ kata dia.
Saat ini, Sritex
berkembang dengan karyawan sekitar 16.000 orang. Termasuk tenaga kerja
dari Negara asing, baik dari India , Malaysia , Korea , Cina, Jerman,
dan lainnya. Mereka ikut mengembangkan pabrik tersebut.
‘’Kami
memiliki industry dari hulu sampai hilir. Dari masih berbentuk kapas,
sampai menjadi garmen. Semua diolah dengan teknologi mutakhir,
serbakomputer, dan sangat canggih. Ini butuh pasokan tenaga ahli,’’ ujar
dia.
Dengan luas lahan sekitar 100 hektare dan akan dikembangkan
sampai 125 hektare pada akhir tahun ini, Sritex saat ini menguasai
pasokan pakaian militer ke 27 negara di bawah NATO.
‘’Tahun 1994
kami menandatangani kerja sama dengan German Army, setelah itu langsung
disambut dengan Negara lainnya yang ada di bawah NATO. Ini pasar sangat
besar sehingga kami harus menambah lagi industry kami,’’ pungkasnya(suaramerdeka).
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar