Sedikitnya ada 13 wilayah yang paling rawan diayun gempa teknonik bahkan tsunami, karena berada pada pertemuan lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Wilayah itu secara geologis berada pada lempeng-lempeng yang membentuk yang membentuk zona gempa bumi.
"Dinamika lempeng-lempeng tersebut membentuk zona gempa," kata Pakar Geologi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Lono Satrio di Banda Aceh, Sabtu (15/10).
Wilayah yang rawan gempa adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua. Sementara Kalimantan, lanjut Satrio, masih tergolong wilayah aman dari gempa bumi.
Dia menambahkan, gempa bumi terjadi berawal dari gerakan lempeng benua yang mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi, sehingga menyebabkan penumpukan energi di zona tumbukan (subduksi) dan zona patahan yang menimbulkan tekanan, tarikan dan geseran.
Pada saat elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. "Proses ini menimbulkan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi," sebut Lono.
Menurutnya, bencana gempa tidak dapat dicegah dan diprediksi namun kita hanya bisa menghindari jatuhnya korban jiwa dengan melakukan mitigasi. Mitigasi gempa bisa dilakukan dengan membuat bangunan tahan gempa, tak mendirikan bangunan di atas atau bawah tebing.
Penting bagi Pemerintah juga untuk membuat Rancangan Tata Ruang dan Wilayah yang mempertimbang aspek kebencanaan, menyelenggarakan pendidikan dini tentang gempa, bencana dan bahayanya serta menyiapkan jalur evakuasi.
Lono melanjutkan, saat terjadi gempa, masyarakat yang berada di tempat-tempat umum yang ramai seperti di mal, bioskop atau hotel jangan pernah membuat kepanikan namun pilihlah cara menyelamatkan diri yang benar.
Sementara Kepala Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Aceh Besar, Mata Ie Syahnan mengatakan, intensitas gempa di Aceh cukup tinggi. "Dalam sehari rata-rata terjadi tiga sampai lima kali gempa, tapi banyak yang tidak merasakan," kata dia. (Okz/Van)
0 komentar