Pesona kawasan Kota Tua di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara, sampai sekarang memang tak ada habisnya. Buktinya, bangunan-bangunan tua bagian dari saksi peradaban Kota Jakarta ini masih menjadi favorit warga Ibu Kota menghabiskan waktu luang.

Agenda yang disuguhkan kepada pengunjung pun kian beragam. Pada akhir pekan ini, misalnya. Ada aksi akrobatik yang cukup sukses membuat teras Museum Fatahillah ramai hingga malam hari. Misalnya, aksi debus anak. Tapi aksi ini tidak untuk ditiru karena butuh keahlian khusus untuk melakukannya.

Dan senja pun bertambah semarak berkat alunan musik tanjidor. Musik tradisi yang didominasi alat musik terompet ini memang paling bisa menghidupkan suasana.

Para pelancong pun dapat berburu cendera mata di sejumlah gerai. Ada pula sejumlah pengunjung asyik berfoto dengan latar belakang kendaraan tempo dulu. Tinggal pilih sepeda ontel, mobil atau sepeda motor kuno. Bisa untuk foto pra pernikahan ataupun keluarga. Cukup hanya dengan uang Rp 10 ribu foto langsung bisa dibawa pulang.

Jadilah gerai foto ini sebagai peluang bisnis menguntungkan bagi Slamet, sekaligus memberikan lapangan kerja bagi empat karyawannya.

Memang, mengisi kegiatan akhir pekan tak selalu harus merogoh kocek dalam-dalam. Pesona Kota Tua senantiasa jadi alternatif tujuan wisata sejarah yang murah. Tentunya, selama Anda mau menghargai dan melestarikannya.(ANS