Minggu (9/10) sinar surya belum
begitu terik, kicau burung pagi pun mulai bersahutan. Masyarakat
Manyaran memulai aktifitasnya. ada yang ke kantor, pasar ataupun sawah.
Beberapa petani nampak gelisah karena saat ini mereka kesulitan mencari
pakan ternak. "Damen" (jerami, red) saat ini menjadi barang langka bagi
petani. Berdasarkan pantauan tim wargomanyaran, para petani mencari
"Damen" sampai lingkungan Sukoharjo.
Menurut Sugino (40) warga Dusun Demangan menyatakan "aku golek damen nganti tekan sukoharjo, kui wae mung narit i tunggak neng sawah e uwong" (saya mencari "damen hingga sampai suhoharjo, itu saja saya mencari di sawah orang). Masih tutur Sugino, pencari damen tidak hanya petani lingkungan manyaran, namun petani ponjong pun juga ikut mencari damen, bahkan mereka sampai menginap di sawah.
Lain lagi Dwiyanto (22) , Ia rela memanenkan padi tetangga dengan imbalan damennya. ia bersama empat orang kawannya memanen padi milik tetangga. pekerjaan yang selesai setengah hari itu mendapatkan sebanyak 60 bentel damen.
Peluang Bisnis
Minimnya persediaan pakan ternak ini diindikasi karena musim kamarau. Bahkan beberapa petani yang memiliki sawah di dekat aliran sungai pilih menanam tebon untuk di Jual kepada petani lain. Tim wargomanyaran sempat membeli, dua bentel tebon dihargai Rp.10.000,-.
Selain menjual tebon, ada beberapa warga yang mencari damen untuk dijual kepada petani lain. Robin (36) beberapa kali menjual damennya kepada petani di lingkungan rumahnya. ( Makruf hidhayanto)
0 komentar