Niat Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tamsil Linrung mundur sebagai anggota legislatif nampaknya bakal sulit terlaksana.
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, meminta Tamsil Linrung untuk mengurungkan niatnya itu.
Pernyataan Lutfi ini ditegaskan setelah keduanya bertemu di Jakarta, Jumat malam. Waktu itu, Tamsil berniat minta restu. Namun dalam pertemuan itu, Lutfi justru melarang Tamsil mundur dari DPR.
Sebaliknya, Tamsil diminta untuk tetap menjalankan tugas-tugas kedewanan dengan baik, dan tidak menyerah terhadap dinamika politik yang menyudutkan dirinya.
"Menjalankan tugas kedewanan adalah bagian dari tanggung jawab nasional sebagai anggota legislatif. Ini tidak boleh terganggu oleh dinamika politik yang terjadi belakangan ini," kata Luthfi, seperti tertulis dalam keterangan pers, Sabtu (1/9/2011).
Lebih lanjut Luthfi menegaskan, kader-kader PKS yang menjadi pejabat publik, apakah itu di eksekutif atau parlemen tidak boleh menyerah terhadap dinamika politik yang ada. Sebaliknya dinamika itu harus dihadapi dengan elegan.
"Selesaikan persoalan yang dihadapi dengan elegan dan dengan cara terhormat," tandas dia.
Menurutnya juga, watak dari dinamika politik datang dan pergi. Jadi dalam politik hal tersebut adalah biasa.
Karena itu jangan sampai dinamika yang ada mengalahkan kepentingan nasional yang menjadi tanggung jawab para pejabat publik. (Okz/Git)
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, meminta Tamsil Linrung untuk mengurungkan niatnya itu.
Pernyataan Lutfi ini ditegaskan setelah keduanya bertemu di Jakarta, Jumat malam. Waktu itu, Tamsil berniat minta restu. Namun dalam pertemuan itu, Lutfi justru melarang Tamsil mundur dari DPR.
Sebaliknya, Tamsil diminta untuk tetap menjalankan tugas-tugas kedewanan dengan baik, dan tidak menyerah terhadap dinamika politik yang menyudutkan dirinya.
"Menjalankan tugas kedewanan adalah bagian dari tanggung jawab nasional sebagai anggota legislatif. Ini tidak boleh terganggu oleh dinamika politik yang terjadi belakangan ini," kata Luthfi, seperti tertulis dalam keterangan pers, Sabtu (1/9/2011).
Lebih lanjut Luthfi menegaskan, kader-kader PKS yang menjadi pejabat publik, apakah itu di eksekutif atau parlemen tidak boleh menyerah terhadap dinamika politik yang ada. Sebaliknya dinamika itu harus dihadapi dengan elegan.
"Selesaikan persoalan yang dihadapi dengan elegan dan dengan cara terhormat," tandas dia.
Menurutnya juga, watak dari dinamika politik datang dan pergi. Jadi dalam politik hal tersebut adalah biasa.
Karena itu jangan sampai dinamika yang ada mengalahkan kepentingan nasional yang menjadi tanggung jawab para pejabat publik. (Okz/Git)
0 komentar