SBY Hadiri Pernikahan Ageng Putri Sultan


Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama ibu negara Ny Ani Yudhoyono menghadiri prosesi pannggih dalam rangkaian pernikahan ageng putri Sri Sultan HB X, GKR Bendara dengan KPH Yudanegara yang digelar di Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta, Selasa (18/10). Upacara panggih ini merupakan prosesi bertemunya pengantin pria dan pengantin putri setelah mereka resmi melakukan akad nikah.
Kehadiran presiden disambut langsung oleh Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X beserta permaisuri GKR Hemas. Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Bodiono juga telah hadir beserta Ny Herawati yang turut mengikuti prosesi hari bahagia kedua mempelai.
Di deretan kursi tamu undangan, nampak pula sejumlah menteri serta pejabat negara, diantaranya seperti Syarif Hasan, Agum Gumelar dan Linda Gumelar, Agung Laksono dan lainnya. Tampak pula mantan Wapres Jusuf Kalla, ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, pakar telematika Roy Suryo serta raja-raja kraton se-nusantara.
Urut-urutan pengantin pria diawali dengan GBRAy Murdokusumo yang memimpin abdi dalem keparak membawa pisang sanggan dan kembar mayang. Urutan selanjutnya adalah GBPH Prabukusumo dan GBPH Cakraningrat, abdi dalem Kraton serta KGPH Hadiwinoto.
Pengantin pria berada di urutan selanjutnya dengan didampingi oleh GBPH Suryadiningrat dan GPBH Suryamentaram. Urutan terakhir adalah orang tua serta rombongan pengantin pria.
Sementara itu, urut-urutan rombongan pengantin putri adalah abdi dalem keparak membawa kembar mayang, GKR Pembayun, patah atau dua anak putri yang biasanya membawa kipas. Selanjutnya pengantin putri datang didampingi oleh BRAy Suryadiningrat dan BRAy Suryametaram beserta rombongan pengantin putri.
Upacara panggih diawali dengan bertemunya kedua pasang kembar mayang. Kedua pengantin kemudian saling melempar gantal. Selanjutnya, pengantin putri mencuci kaki pengantin pria dan dirangkai dengan pondhongan atau mengangkat pengantin putri.
Upacara panggih diakhiri dengan berjalannya pasangan KPH Yudanegara dan GKR Bendara diiringi orang tua, menuju tempat yang telah disiapkan untuk menerima ucapan selamat dari para tamu undangan.
Upacara panggih adalah bertemunya pengantin pria dan pengantin putri setelah mereka resmi melakukan akad nikah. Upacara ini diawali dengan berangkatnya pengantin pria KPH Yudanegara dari Kasatriyan menuju bangsal Kencana, tempat prosesi panggih dilakukan. Pada saat yang sama, pengantin putri, GKR Bendara juga berangkat dari Bangsal Sekar Kedhaton.
Upacara panggih merupakan simbolisasi yang mengibaratkan sebuah pertemuan sakral dalam sebuah ikatan perkawinan. Kedua pasangan dipertemukan dalam sebuah rangkaian lengkap yang sarat makna, agar dalam setiap tahap kehidupan keluarga, kelak memperoleh jalan terbaik.
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply