Kirab kedua mempelai Kraton Yogyakarta, GKR Bendara dan KPH Yudanegara dari kraton menuju Bangsal Kepatihan mendapat perhatian masyarakat. Pengantin menaiki kereta Kiai Jong Wiyat peninggalan Hamengku Buwono VII.

Di belakangnya, keluarga pengantin mengikuti dengan menaiki kereta Kiai Permili, Kiai Roto Biru, Kiai Kus Cemeng, dan Kiai Kus Ijem. Sekitar 23 kuda dipakai untuk menarik kereta-kereta tersebut. Barisan pertama rombongan dikawal dua pasukan prajurit kraton.

Rute kirab pengantin bermula dari kraton melewati Alun-alun Utara sisi barat, ke utara membelah Jalan Malioboro menuju Kepatihan. Selama kirab, Jalan Malioboro ditutup total selama 3,5 jam. Ribuan masyarakat memadati area Malioboro, dari kawasan Alun-Alun Utara, titik nol, hingga jalan A.Yani dan Malioboro.

Selama perjalanan kedua mempelai terus melambaikan tangan kepada massa. Mereka selalu tersenyum dan terlihat ramah kepada masyarakat yang berjubel dan berdesak-desakan di lokasi kirab.

Warga sudah memadati area sejak pukul 12.00 siang. Salah seorang warga yang datang, Yuni, mengaku datang jauh-jauh dari Sentolo Kulon Progo untuk melihat langsung acara ini bersama enam orang sanak keluarganya. Ia merasa senang dapat melihat langsung sang putri dan pangeran yang menurutnya cantik dan tampan.

"Saya naik bus, turun di Wirobrajan, jalan kaki dua kilo ke sini. Setiap ada acara kraton saya pasti datang. Pernikahan putri kraton saya selalu datang. Saya memang kagum dan menghormati kraton," ujarnya