Indonesia Sumbang 10 Juta Dolar AS Untuk Lindungi Budaya

Ilustrasi (Foto: Doc)
Indonesia menyumbangkan dana sebesar 10 juta dolar AS untuk mendukung program UNESCO dalam upaya perlindungan budaya Indonesia dan ASEAN, demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.

Mendikbud, Mohammad Nuh, dalam pernyataan resminya di website UNESCO yang diakses dari Jakarta, Kamis (24/11), mengumumkan bahwa pemerintah RI akan mengkontribusikan 10 juta dolar AS untuk mendukung aktivitas badan PBB yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya tersebut.

Komitmen itu disampaikan saat kunjungan resmi pertama Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova ke Indonesia.

Pada kesempatan itu Bokova membuka Sidang ke-6 Komite Antar-pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di Nusa Dua, Bali.

Direktur Jenderal UNESCO juga bertemu dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.

"Kami menyampaikan rasa terima kasih atas sumbangan penting dan tepat waktu ini, yang menegaskan bahwa dana ini akan mendukung berbagai kegiatan utama UNESCO, termasuk pelestarian pusaka, pembangunan kapasitas dan peningkatan mutu pendidikan," kata Bokova.

Ia menambahkan sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk program-program yang mendukung Indonesia dan wilayah ASEAN.

Pada sidang tersebut, seni budaya Saman asal Gayo Lues dan sekitarnya dari Provinsi Nangro Aceh Darussalam telah resmi dinyatakan sebagai warisan budaya takbenda dan masuk dalam daftar warisan budaya UNESCO.

Indonesia dipercaya oleh 137 negara konvensi 2003 UNESCO untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda untuk menjadi tuan rumah dan memimpin Sidang yang bergengsi tersebut.

Sidang UNESCO itu dibuka pada 22 November 2011 malam oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono didampingi Direktur Jenderal UNESCO Madame Irina Bokova, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Perwakilan Pemerintah Provinsi Bali, dan Wakil Direktur-Jenderal Bidang Kebudayaan UNESCO, Franceso Bandarin.(Ant/Yan)
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply