Kambing Berpenyakitan Dilarang Dijual Menjelang Kurban

Terkait hewan kurban dijelaskan sejak awal Oktober hingga kemarin setidaknya sudah 653 sapi jantan dikirim keluar dari Wonogiri. Untuk kambing hingga data kemarin ada 2.880 ekor. “Untuk sapi jantan dibanding bulan sebelumnya terjadi peningkatan. Bulan September hanya ada 297 ekor, sedangkan untuk kambing jantan juga bertambah tapi tidak banyak. Bulan September kemarin ada 2.226 ekor, data hari ini (kemarin-red) ada 2.880 ekor,” lanjut Rully.
Harga jual sapi jantan siap potong mengalami kenaikan jelang kurban. Rata-rata naik hingga Rp 1 juta. Untuk kambing jantan meski naik juga tidak begitu banyak, maksimal Rp 300.000 per ekor. Kini harga sapi jantan antara Rp 8,5 juta hingga Rp 11 juta, sedangkan kambing jantan antara Rp 800.000 hingga Rp 1,4 juta Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Rully Pramono Retno melarang kambing yang gudikan (skabies-red) dilarang untuk dikirim ke daerah lain menjelang kurban. Hal ini dilakukan karena untuk mengobati gudik  dipergunakan antibiotik.
“Khusus jelang kurban ini, pengiriman ternak khususnya kambing jantan yang menderita skabies kami larang untuk dikirim. Pengobatan skabies memang bisa dilakukan tapi dengan penggunaan antibiotik. Kami tidak ingin warga mengonsumsi daging yang memiliki kandungan antibiotik, terlebih kurban tinggal sekitar satu minggu lagi (6 November-red),” jelas Rully, Senin (31/10).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Ismaryati Budiningsih menambahkan larangan untuk mengirim ternak sakit sesuai prosedur. Bahkan untuk ternak yang dikirim ke luar Pulau Jawa, darah ternak juga harus diperiksa. “Untuk ternak yang dikirim ke luar Pulau Jawa darah ternak harus diperiksa di laboratorium. Menjelang kurban tahun ini, ada temuan beberapa hewan yang sakit tapi bukan penyakit mematikan,” tegasnya.
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply