Pembuatan Geti in sangatlah sederhana hanya gula jawa dan jahe di rebus sampai matang lalu wijen yang sudah siap dimasukkan ke dalam gula tadi. Ditunggu beberapa saat lalu dicetak dan dipadatkan lalu dipotong sesuai selera, dan dibentuk sesuka hati. Di situ Geti ada yang dibuat bulatan-bulatan kecil seperti bola dan lebih menarik hati pembeli untuk membelinya. Dibantu oleh 4 rewangnya setiap hari mampu membuat Geti hingga ratusan bungkus.
Pasangan suami istri Saimin dan Suyati lah yang menyetorkan dagangannya sendiri ke pasar Wonogiri. Dengan harga yang relative murah dan rasa yang enak, serta kualitas yang terjamin, tak heran banyak pelanggan yang minta dagangan padanya. Pesanan jumlah banyak juga dilayani di situ, contohnya untuk acara pernikahan dan acara pertemuan lainnya. Tidak hanya Geti tetapi juga Ampyang dan Enting- enting yang diproduksi di situ. Cara membuatnya hampir sama dengan pembuatan Geti, rasanya juga tak beda jauh. Hanya saja, Geti terbuat dari wijen sedangakan Ampyang dan Enting-enting terbuat dari kacang
Geti Makanan Khas Wonogiri Sukses
Membesarkan Nama Desa Geneng Purwosari Wonogiri. Geti (digeget kroso ning ati) Dari Istilah Orang terdahulu DKI, Yang merupakan food Khas di Wonogiri. Geti beraroma jahe Suami di Produksi di kediaman Saimin (48) di Geneng Rt 1 Rw 12.Meneruskan perjuangan nenek moyang dari tahun 1940 hingga sekarang, dengan resep turun temurun yang mempunyai rasa yang khas beraroma jahe. Karena terbuat dari gula jawa, tak salah lagi kalau rasanya manis dan disukai banyak orang. Dengan peralatan tradisional dan bahan yang alami tanpa bahan pengawet. Tak heran jika Geti ini sudah mendapat ijin dari Departemen Kesehatan. Hasil produksinya telah menyebar luas di wilayah Wonogiri dan sekitarnya.
0 komentar